KedaiPena.Com – Badan Siber dan Sandi Negara atau BSSN dalam perjalananya memiliki sebuah target dalam menjalankan program Kampanye dan Literasi Keamanan Siber (Kliks).
Target-target yang ingin dicapai dalam program kampanye dan literasi keamanan siber antara lain ialah ‘awarenes, education, knowlegde, skilss, ability dan culture’.
Kepala Sub Direktorat Proteksi Keamanan Informasi Publik, BSSN, Nur Iskandarsyah mengungkapkan bahwa target dua tahun pertama program kampanye dan literasi keamanan siber ialah untuk menciptakan ‘awarenes’ serta memberikan edukasi kepada masyarakat.
Memberikan edukasi untuk manejemen ‘password’ yang aman lalu bahaya ‘pishing’ atau penipuan di dunia digital serta bagaimana penggunaan tandatangan digital untuk pengamanan digital pribadi program ini sendiri ternyata mendapatkan respon positif.
“Bagaimana kita mengetahui hal tersebut cara dengan metode yang kita gunakan. Saat peserta sudah masuk semua kita berikan pra kuisioner lalu nanti sudah diberikan awareness serta edukasi dengan topik-topik tersebut kemudian kita bagikan ‘post quosioner’,” ujar dia saat berbincang dengan KedaiPena.Com di bilangan Jakarta Selatan, ditulis Rabu (21/11/2018).
Dari situ, lanjut dia, nantinya akan dibandingkan apakah akan terjadi peningkatan pemahaman peserta lalu apakah akan bermanfaat kegiatan dan program kampanye dan literasi keamanan siber ini.
“Dan Alhamdulilah lebih dari 90 persen peserta dari 5 kota tersebut menjawab positif. Hal lainya ialah penertasi soal target peserta yang hanya 500 lalu tapi meningkat saat penyelenggaraan di Denpasar karena berhasil mencapai hingga 1000 peserta,” beber dia.
Dengan kondisi tersebut, kata dia, pihaknya pun akan menambah jumlah kota yang akan didatangi pada program kampanye dan literasi keamanan siber. Direncanakan ada 16 titik yang akan disambangi pada tahun 2019 nanti.
“Kita akan secara bertahap pada 2019 akan menyambangi ada 16 titik dengan tambahan tema program kampanye dan literasi keamanan siber yakini anti ‘hoax’ di 2019,” tutur dia.
Tidak hanya itu, tegas dia, pada tahun 2019 pihaknya juga manargetkan 1000 peserta dalam setiap kampanye dan literasi keamanan siber. Dengan demikian bila diakumulasikan target peserta pada tahun 2019 ialah 16.000 dari 16 titik.
“Lalu kita juga akan me-‘launching website’ dan sosial media untuk mempercepat penetrasi kita masyarakat program ini. Dari situ kita akan mengetahui apakah mereka paham dan mengerti yang sudah kita berikan dari program kampanye literasi dari interaksi website tersebut,” tegas dia.
Dari situ pula, tambah dia, pihaknya akan mengetahui beberapa persen target kita yakni penduduk Indonesia yang berinteraksi dunia maya. Apakah mereka akan puas atau terjadi peningkatan pemahaman di bidang siber.
“Sehingga ke depannya yang kita inginkan adalah ‘multiplier effect’, jadi teman-teman atau saudara kita yang sudah mengikuti program ini akan masuk ke ‘website’ dan berinteraksi itu untuk menularkan apa yang sudah di dapat dari program kampanye,” papar dia.
Laporan: Muhammad Hafidh