KedaiPena.Com – Tokoh Nasional Rizal Ramli mengaku heran dengan rencana pengampunan pajak atau Tax Amnesty (TA) jilid II yang ingin diterapkan oleh pemerintah. Pasalnya, kata RR, jika berkaca dengan dunia, program Tax Amnesty biasanya digulirkan sepuluh tahun sekali.
Hal itu disampaikan RR begitu dirinya disapa dalam diskusi nasional Mazhab Rawamangun yang mengusung temen ‘Resesi Ekonomi Indonesia Belum Berakhir, Apa Yang Akan Terjadi?’ pada Sabtu (22/5).
“Saya tidak tahu pendapatnya apa baik dan lain-lain, tapi saya curiga karena duit korupsi ini banyak banget mereka mau putihkan, misalnya sebagian dari bansos uang sudah di Singapura buka paket Tax Amnesty dua. Kamu harus menyatakan uang kamu di Singapura ada berapa itu diumumin sebagai harus ditransfer ke Indonesia,” ucap RR, ditulis Minggu (23/5/2021).
RR menyampaikan, dalam pengalaman yang pertama hanya 10 persen tapi uang tersebut menjadi legal, jadi legal uang itu, meskipun uang jorok, uang korupsi yang di simpan di luar lalu buka tax amnesty kedua. Ini merupakan perampokan yang canggih.
“Massa kita diam saja orang-orang para ngerampok seperti ini, yang kelihatannya canggih begini begitu amnesty kedua dengan button lain untuk money laundry, pemutihan uang tidak beres,” tambahnya.
Selanjutnya, RR menuturkan, jika memang banyak uang orang IIndonesia yang disimpan diluar negeri, akan tetapi tidak bisa ambil sebelum ada keputusannya pengadilan.
“Ingat kasus terakhir pejabat pertamina, tapi itu orang tuanya meninggal ramaikan si orangnya itu mau ngambil, ramai mau ngambil ambil itu uang dan ramai itu di persidangan,” katanya.
Jadi, menurutnya, meskipun negara tersebut menyetujui, namun belum tentu dapat ditarik sebelum adanya putusan dari pengadilan.
“Hari ini sebetulnya kita bisa minta BPKP, dia punya power untuk bisa minta data aset financial dan non financial siapa saja,” kata RR.
“Ini kan banyak nih yang nilep Jiwasraya, Asabri. BPKP nya minta data, dia bisa minta keseluruhan dunia, saya minta yang maling Jiwasraya data kekayaan financial dan non financial apa saja aset diluar negeri,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, RR meyakini, banyak hal yang bisa dibenahi, lantaran dirinya percaya masih anak Indonesia yang pintar dan hebat. Sehingga untuk tahun pertama balikin ke angka 6 persen itu dapat dengan mudah.
“Tapi yang penting tahun kedua dan ketiga kita bisa tumbuh double digit, di atas angka 10 persen karena itu salah satu cara membuat negara kita menjadi negara maju. Jepang habis perang dunia kedua hancur, tapi perdana menteri waktu itu bangun Jepang untuk plan ekonominya 12 persen 20 tahun mengejar barat,” tandasnya.
Laporan: Muhamamad Lutfi