KedaiPena.Com – Mengaitkan tuntutan penegakan hukum kasus penistaan agama yang dilakukan Ahok dan aksi Bela Islam dengan ancaman kebhinekaan adalah pemikiran primitif. ‎
Pemikiran itu sangat tidak layak ada diera sekarang. Terlalu kuno dan justru bersifat rasis.
Hal itu ditegaskan eks relawan Joko Widodo, Ferdinand Hutahaen dalam keterangan yang diterima KedaiPena.Com, Sabtu (19/11).‎‎
‎
“Bom di gereja  Samarinda juga tidak layak dikaitkan sebagai ancaman terhadap kebhinekaan,” ujar dia.
“Akan tetapi ancaman terhadap kedaulatan negara karena itu adalah teror yang tujuannya menyerang ideologi bangsa dan bukan menyerang kebhinekaan,” kata‎nya lagi.‎
Ini yang harus dipahami supaya tidak muncul upaya-upaya yang justru menjadi ancaman terhadap kebhinekaan.Â
Laporan: Anggita Ramadoni