KedaiPena.Com – DPRD Kota Tangerang Selatan perihatin masih ada perilaku pejabat yang melakukan tradisi buang air besar di kebun, sebab itu pihaknya akan mendorong anggaran untuk menciptakan sanitasi sehat.
Demikian dikatakan Ketua Komisi II DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Mathoda, saat diwawancara, ditulis Senin, (3/1/2022).
Mathoda menyatakan belasan warga di wilayah Kecamatan Ciputat, masih ada yang melakukan tradisi lama yaitu buang air besar di kebun.
Hal itu menjadi perhatian, bagaimana kurangnya edukasi dari Pemerintah Kota (Pemkot), tentang pentingnya sanitasi yang sehat.
“Saya mendapatkan informasi tersebut saat sedang ikut sanitasi sehat, programnya dari Dinas Kesehatan (Dinkes), contoh masih ada belasan warga di wilayah Kecamatan Ciputat,” kata Mathoda.
Tak hanya itu, ia juga menyatakan akan mengedukasi masyarakat agar menghindari tradisi yang tidak sehat.
“Insya allah di tahun 2022, Dinkes melalui Puskesmas yang ada, tentunya dengan kelurahan, kita akan menyambangi penduduk yang memang masih melakukan tradisi lama yaitu buang air besar di kebun,” ujarnya.
Selain Dinkes, Mathoda jelaskan, Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan (Disperkimta), serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud), perlu lebih gencar lagi dalam menginventarisir juga memberikan edukasi kepada masyarakat, soal bagaimana menjaga lingkungan yang sehat.
“Disperkimta juga itu, kalau dilihat dari pembangunan, minimal ada Mandi Cuci Kakus (MCK) umum lah. Saya tahu ini sedang diinvetarisir. Ini kan yang menjadi dinas teknisnya bukan hanya Dinkes. Dindikbud juga bagaimana mengedukasi,” terangnya.
Ia menjelaskan tradisi lama itu diakibatkan kurangnya fasilitas sanitasi.
“Nah, tradisi lama buang air besar di kebun, yang agak sulit dirubah. Bahkan, mohon maaf, ada pejabat juga yang masih buang air besar di kebun,” paparnya.
Pihaknya pun (DPRD) akan mendorong bagaimana memaksimalkan anggaran untuk menciptakan sanitasi sehat bagi masyarakat.
“Ya mudah-mudahan tidak ada refocusing lagi yah. Jadi nanti, Kelurahan juga bisa pakai dana kelurahannya untuk percepatan ketersediaan sanitasi sehat, termasuk MCK. Selain Pemkot itu terus mengedukasi,” tutupnya.
Diketahui berdasarkan informasi yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), masih terdapat warga Tangsel yang membuang hajat di kebun. Meski angkanya tidak lebih dari tiga persen.
Laporan : Sulistyawan