KedaiPena.Com – Prestasi Indonesia pada cabang olahraga panjat dinding tidak perlu diragukan. Prestasi Merah Putih sudah terbukti hingga level Asia dan Dunia dengan torehan medali emas pada ajang Asian Games 2018 dan Kejuaraan Dunia.
Meski demikian, prestasi tersebut tidak dibarengi dengan minat masyarakat Indonesia untuk berkegiatan pada tebing alam. Berbeda dengan kegiatan di ‘indoor’, kegiatan panjat tebing alam masih kurang diminati oleh masyarakat.
Untuk menancapkan kembali minat berkegiatan di tebing alam, beberapa waktu lalu Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) menyelenggarakan Indonesia Climbing Festival (ICF) di Gunung Batu Lawung, Cirebon, Jawa Barat. Kegiatan ini dihadiri oleh pemanjat senior maupun junior.
Dewan Penasehat Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Harry Suliztiarto mengatakan, bahwa ICF sendiri seharusnya bisa menjadi momentum kebangkitan kegiatan tebing alam.
“Saya harap ini akan menjadi titik balik komunitas tebing alam di Indonesia. Dan saya rasa kegiatan ini bisa diadakan di seluruh wilayah di Indonesia,” kata dia seusai kegiatan ICF beberapa waktu lalu.
“Saya pikir karena kita selama ini fokus di ‘sport’, jadi saya berharap kegiatan ini akan menjadi momentum kebangkitan tebing alam untuk berprestasi dan menunjukan tajinya,” tambah dia.
Senada dengan Harry, mantan atlet panjat tebing nasional, Andreas juga mengatakan bahwa kegiatan ini dapat memotivasi para generasi muda untuk berkegiatan di Tebing Alam.
“Karena tebing alam menjadi sarana yang bagus,” tutur dia.
Sementara itu, Rock Master Karman Salim mengaku berbangga diri bisa terlibat pada kegiatan ICF tahun 2018. Hal tersebut lantaran kegiatan ini dapat menyatukan para pemanjat senior dengan pemanjat junior.
“Kegiatan ini menyatukan pemanjat senior dan muda. Tentu dengan tujuan agar bisa membangkitkan keinginan para pemanjat tebing baru untuk mencintai aktivitas tebing khususnya tebing alam,” tandas dia.
Laporan: Muhammad Hafidh