KedaiPena.Com – Kordinator Aliansi BEM Seluruh Indonesia, Wildan Wahyu Nugroho, mengatakan bahwa kegiatan Jambore Mahasiswa Indonesia yang diselenggarakan di Cibubur merupakan agenda yang memiliki tendesius politik.
Pasalnya kegiatan tersebut telah disetting untuk pro terhadap pemerintahan Joko Widodo serta mematikan ‘ruh’ mahasiswa sebagai pengawal dan pengkritik kebijakan pemerintah.
“Pada beberapa sesi disampaikan hal-hal yang menyudutkan beberapa ormas dan tokoh nasional yang dicap merugikan pemerintah rezim Joko Widodo, sehingga hal ini berpotensi memicu disintegrasi bangsa dan memunculkan rasa benci,” ungkap Presiden Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) tersebut, dalam siaran pers kepada redaksi, Rabu (8/2).
Selain itu, dia menjelaskan, bahwa kegiatan jambore tersebut juga merupakan upaya pecah-belah persatuan mahasiswa serta penggembosan pergerakan mahasiswa akan dimensi idealisme eksekutif kampus.
Sebab, kegiatan tersebut merupakan penggiringan mahasiswa untuk melakukan aksi turun ke jalan dengan konten tuntutan yang telah panitia siapkan, dengan kata lain ditunggangi kepentingan politik.
“Kami menuntut Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengklarifikasi agenda Jambore dan Silaturahmi Mahasiswa Indonesia bukanlah agenda mahasiswa, seperti yang diklaim panitia,” jelas dia.
Dia pun menegaskan, bahwa BEM SI menolak politisasi dan penunggangan gerakan mahasiswa, serta mengecam upaya pecah belah bangsa dan pengkhianatan terhadap Pancasila dan nilai luhur bangsa Indonesia.
“Kami mengajak kepada seluruh mahasiswa Indonesia untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan tidak terprovokasi akan sumbu pendek yang sengaja dibuat baik oknum yang tidak bertanggung jawab maupun rezim pemerintah,” tegas dia.
Ia juga mengajak seluruh mahasiswa Indonesia untuk senantiasa satu komando dan menjaga ruh pergerakan mahasiswa yang berlandaskan pada pembelaan rakyat. Dan akan selalu berada di pihak rakyat serta konstitusi yang berlaku.
“Kesatuan dan persatuan Negara Republik Indonesia adalah harga mati. Barang siapa yang dengan sengaja mengadu domba dan menimbulkan rasa benci maka sesungguhnya telah mengotori martabat bangsa dan negara ini,” pungkas dia.
Laporan: Muhammad Hafidh