KedaiPena.Com – Presiden Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta) Sultan Rivandi mengatakan perbincangan terkait ambang batas atau presidential threshold (PT) hanya dimiliki oleh rezim.
“Memandang dan sering berdiskusi terkait ambang batas ini, memang semakin lama semakin kesal dan geram,” ucap Sultan sapaannya, Sabtu (11/7/2020).
Sultan mengatakan, jika ambang batas ini dipertahankan, maka akan melahirkan aktor-aktor politik yang dianggap dagelan dan kualitasnya tidak dapat diuji.
“Sistem dengan PT 20% yang ini juga menghasilkan dagelan politik. Kalau ambang batas ini masih dipertahankan 20%, tidak tertutup kerusuhan demi kerusuhan dan kedunguan demi kedunguan akan terus lahir,” katanya.
Sultan pun mengutarakan jika presidential threshold 20% artinya kepemimpinan hanya berkutat di orang yang itu-itu.
“PT 20% menghasilkan kepemimpinan yang hanya akan stuck pada golongan orang tua yang merusak. Kalau PT dihapus, atau 0%, ini membuka lebih banyak kemungkinan untuk calon yang potensial,” paparnya
Ia pun menilai, jika ambang batas PT 0% maka banyak yang akan mencalonkan presiden. Akan tetapi hal ini juga terdapat dampak positifnya.
“Dampak positif PT 0% adalah siapapun, setiap orang yang punya kapasitas, memiliki kesempatan yang sama untuk ikut serta. Sehingga akan muncul program yang konkret yang lebih rasional. Bukan calon yang hanya boneka politik seperti sekarang, hasil PT 20%,” geram Sultan.
Selain itu, Sultan mengatakan ambang batas 0% membuka keran calon-calon pemimpin baru.
“Dan presidential threshold 0% merupakan gerbang pendistribusian yang adil dalam keikutsertaan demokrasi,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi