KedaiPena.Com- Partai Demokrat kembali membongkar upaya PDIP menjegal langkah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk kembali maju pada gelaran Pilpres 2009. Hal tersebut diungkapkan Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra.
Herzaky sapaanya kala itu mengatakan jika PDIP dan Golkar menginisiasi pembahasan aturan Presidential threshold atau ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen.
Aturan itu akhirnya disahkan menjadi Undang-Undang UU Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden. Menurur Herzaky, regulasi itu diduga sengaja digagas PDIP untuk menjegal SBY.
“Dengan niatan agar Bapak SBY tidak bisa maju lagi di Pilpres 2009, karena Demokrat ketika itu hanya punya kursi 7,45 persen. Ini seperti yang disampaikan oleh beberapa pakar seperti Refly Harun dan Rocky Gerung,” kata Herzaky dalam keterangannya, Rabu (21/9/2022).
Meski aturan itu telah disahkan, kata Herzaky, upaya dua parpol besar itu tak mampu membendung kehendak rakyat yang ingin SBY kembali menjadi orang nomor satu di negeri ini.
“Rakyat ingin agar Bapak SBY bisa maju lagi karena merasakan benar dampak pembangunan di era pemerintahan Bapak SBY 2004-2009. Demokrat pun dipilih 20,85 persen rakyat di Pileg 2009, dan Bapak SBY bisa maju kembali sebagai capres di Pilpres 2009,” sambung dia.
Sebelumnya, politikus PDIP Aria Bima menyebut SBY dan Partai Demokrat masih menerapkan strategi playing victims dalam Pemilu 2024. Hal itu disampaikan Aria Bima merespons pernyataan SBY tentang Pemilu 2024 yang diduga telah diatur hanya untuk dua pasangan kandidat capres.
Menurur Aria Bima, pernyataan SBY soal dugaan adanya ‘settingan’ pada Pemilu 2024 lebih karena bentuk refleksi diri. Sebab, kata Aria Bima, SBY pada Pemilu 2004-2009 pernah mengatur agar hanya ada dua pasangan kandidat saja.
Herzaky menilai, argumen itu menunjukkan kalau PDIP memang pernah memiliki niat untuk menjegal SBY agar tak ikut menjadi kontestan Pilpres 2009.
“Jelas-jelas Bapak SBY yang mau dijegal oleh teman-teman partainya Aria Bima (Politikus PDIP), mengapa malah Aria Bima membuat hoax seakan-akan Pak SBY berupaya hanya dua pasang calon di 2009?” kata Herzaky.
Laporan:Tim Kedai Pena