KedaiPena.Com – Pada akhir Mei 1998, Presiden Soeharto punya dua pilihan, memaksakan terus berkuasa atau mengorbankan ego untuk mundur. Akhirnya, Soeharto memilih yang kedua.
Demikian disampaikan aktivis mahasiswa era 77/78 Rizal Ramli kepada KedaiPena.Com, Rabu (27/5/2020).
“Jika Soeharto memaksa terus berkuasa, maka korban rakyat akan berkali-kali lipat,” kata Rizal yang pernah ditahan di penjara Sukamiskin karena melawan rezim Orde Baru (Orba).
“Akhirnya Soeharto memilih jalan negarawan, mengorbankan egonya, agar korban rakyat tidak bertambah,” lanjut RR, sapaannya.
Presiden Soekarno, Presiden Habibie dan Presiden Gus Dur pun menghadapi dilema yang sama. Jika memaksakan terus berkuasa, korban rakyat akan banyak sekali atau mundur.
“Dan semua pemimpin hebat itu, akhirnya memilih jalan negarawan dengan mengundurkan diri,” kata eks Menko Perekonomian Presidem Gus Dur.
“Kira-kira kalau terjadi hari ini, di tengah ketidak-mampuan luar biasa, apa yang terjadi ya?,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi