KedaiPena.com – Presiden PKS, Ahmad Syaikhu menyampaikan bahwa Pancasila merupakan moral compass untuk merawat Indonesia di tengah kemajemukan.
“Para pendiri republik ini telah mewariskan Pancasila sebagai Common Platform, Kalimatun Sawa’, Falsafah Bangsa, yang menjadi moral compass kita dalam membangun dan merawat bangsa Indonesia,” kata Syaikhu dalam peringatan Hari Lahir Pancasila, Rabu (1/6/2022).
Lebih lanjut Syaikhu yang juga merupakan Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKS menegaskan bahwa bangsa Indonesia terlahir sebagai bangsa yang religius dan menjaga martabat dan harga diri sebagai manusia yang adil dan beradab.
“Bangsa Indonesia terlahir sebagai bangsa yang religius, bangsa yang menempatkan posisi agama dalam tempat yang mulia sesuai sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Republik ini dilahirkan untuk memanusiakan manusia, menjaga martabat dan harga diri manusia, melindungi hak-hak asasi manusia, serta memajukan kualitas sumber daya manusia. Republik ini hadir membawa misi kemanusiaan seutuhnya, sesuai dengan fitrahnya, kemanusiaan yang adil dan beradab,” tegas Syaikhu.
Atas dasar itu, Syaikhu menyoroti adanya propaganda yang berusaha mewajarkan praktik perilaku seksual menyimpang, yaitu LGBT yang bertentangan dengan nilai Pancasila.
“Kita tidak boleh membiarkan segala perilaku yang menyimpang dari fitrah kemanusiaan dan bertentangan dengan nilai-nilai moral dan Pancasila. Atas nama Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945, serta norma agama, negara harus hadir melarang segala bentuk propaganda yang berusaha mewajarkan atau melegalkan praktik perilaku seksual yang menyimpang seperti LGBT. Kita harus berkolaborasi mengobati penyakit masyarakat agar anak cucu kita bisa melanjutkan estafet kepemimpinan dengan nyaman dan sehat,” ungkapnya.
Terakhir, Syaikhu mengajak seluruh elemen bangsa mengakhiri perdebatan tentang Pancasila dan fokus pada mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Bagi PKS, Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika adalah konsensus bangsa yang tidak perlu diperdebatkan lagi. Tugas kita saat ini adalah merealisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila itu kita amalkan bukan kita perdebatkan,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa