Kedaipena.Com – Presiden Joko Widodo baru-baru ini melakukan safari ke barak pasukan tempur elit TNI dan Polri. Direktur Eksekutif Puspol Indonesia, Ubedilah Badrun mengatakan, kunjungan Presiden tersebut telah menunjukan 3 hal.
Pertama, kata dia, kunjungan tersebut menunjukan upaya serius Jokowi untuk mengucapkan terimakasih atas suksesnya pengamanan aksi 4 November lalu.
“Sekaligus upaya Jokowi untuk melakukan kontrol dan konsolidasi tentang pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan demi utuhnya NKRI,” ujar aktivis 98 ini kepada KedaiPena.Com di Jakarta, Minggu (13/11).
Yang kedua, tutur akademisi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini, kunjungan tersebut telah menunjukan bahwa ada sedikit keraguan Jokowi kepada Panglima TNI dan Kapolri.
“Sehingga Jokowi harus melihat, mendengar dan bersentuhan langsung dengan pasukan, sesuatu yang sebetulnya cukup dilakukan oleh panglima atau kapolri,” kata dia lagi.
Dan yang ketiga, lanjut dia, kunjungan tersebut juga sangat menunjukan ada situasi ketegangan diantara elit politik sebagaimana informasi yang diterima Jokowi menjelang 4 November lalu.
“Sehingga Jokowi pada dini hari 5 November menyatakan ada aktor politik dibalik aksi 4 November,” terangnya.
Selain itu, kunjungan Jokowi ke beberapa satuan tempur TNI dan Polri menandakan kegamangan Jokowi terhadap loyalitas dua alat negara tersebut.
“Jokowi mulai ragu dengan dukungan militer dan kepolisian, dan kunjungan tersebut juga seolah ingin memastikan loyalitas pasukan elit sekaligus secara tidak langsung menyindir panglima TNI dan Kapolri,” pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi pasca aksi bela Islam jilid II 4 November lalu langsung tancap gas melakukan konsolidasi ke sejumlah institusi baik institusi TNI maupun Polri.
Laporan: Muhammad Hafidh