KedaiPena.Com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) membutuhkan sosok Menteri yang mengedepankan kepentingan nasional dan rakyat lantaran kondisi ekonomi Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Hal tersebut disampaikan oleh Juru bicara Front Aksi Mahasiswa (FAM) periode 2012-2014 Wenry Anshori Putra saat kabar reshuffle kabinet Jokowi di tengah pandemi Corona atau Covid-19.
“Saya pribadi mendukung reshuffle ini, karena menjadi hak prerogatif Presiden. Namun, tentunya dengan beberapa catatan, seperti reshuffle yang dilakukan bukan ajang bagi-bagi kue antar elit, tapi harus bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,” ujarnya, Rabu (27/5/2020).
Wenry melanjutkan, reshuffle harus dilakukan di pos Menteri Menko Maritim dan Investasi, Menteri Keuangan, Menkopolkam, Menteri Hukum dan HAM, dan Menteri Kementerian Komunikasi dan Informasi.
Wenry menegaskan, jika menteri-menteri di pos kementerian tersebut masih aman posisinya di kabinet, maka dipastikan reshuffle yang dilakukan tidak akan berpengaruh untuk rakyat.
“Presiden harus berani mengganti para Menteri yang selama ini dinilai publik kinerjanya buruk dan sering mengeluarkan pernyataan-pernyataan kontroversial, misal, Luhut Binsar Panjaitan, Mahfud MD, Yasonna Laoly, Johnny Plate dan termasuk Sri Mulyani,” tambahnya
Meski demikian, Wenry juga memandang, masalah utama gagalnya roda pemerintahan sendiri terdapat pada Presiden Jokowi dalam memimpin.
“Saya menilai masalah utama yang terjadi pada kabinet jilid 2 ada pada Presiden sendiri. Presiden Jokowi tidak memiliki strong leadership, sehingga para Menteri sering sekali mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang memancing emosi publik. Sehingga saya beranggapan, sebenarnya Kabinet ini sudah gagal, tinggal menunggu waktu,” ucap Wenry.
Laporan: Muhammad Lutfi