KedaiPena.Com – Banyak kalangan menyebut hilangnya premium di pasaran kini akibat anggaran yang dimiliki Pertamina untuk memproduksi BBM dengan ron 88 tersebut telah dialihkan untuk program BBM satu harga yang digagas oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi VII DPR RI, Eni Maulani Saragih enggan menduga, bahwa hilangnya premium di pasaran kini disebabkan oleh adanya kebijakan BBM satu harga.
Namun, Eni mengakui, memang ada dampak yang dirasakan oleh Pertamina dari penugasan BBM satu harga ini. Terlebih lagi, harga Indonesia Crude Price (ICP) menyentuh US$60,90 per barel dari US$59,34 per barel.
“Apa yang dijual Pertamina saat ini tidak sesuai dengan ketetapan yang semestinya. Namun, karena Presiden kita punya kebijakan agar semua dapat menikmati BBM ya mesti dilakukan walaupun pasti jebol juga (keuangan) Pertamina,” ujar Eni dalam perbincangan di Jakarta, Selasa (6/2/2018).
Dengan kondisi demikian, Eni berpesan, agar Pertamina maupun kementerian terkait dapat menjalankan program BBM satu harga dengan maksimal. Jangan sampai, program ini hanya terlihat sebagai pencitraan semata.
“Dirut Pertamina juga berkeluh kesah dengan adanya potensi yang hilang akibat BBM satu harga. Padahal hingga kini BBM satu harga belum mempunyai skema rapi karena yang menikmati bukan rakyat tapi masih penyalur,” tandas Eni.
Diketahui, pemerintah menargetkan program bahan bakar minyak (BBM) 1 harga dapat diterapkan di 150 titik dalam kurun waktu tahun 2017-2019.
Untuk tahun 2017 sendiri ditargetkan 54 titik wilayah dengan infrastruktur darat dan laut cukup baik sedangkan di tahun 2018 ditargetkan 50 titik di wilayah dengan infrastruktur darat & laut terbatas. Dan pada tahun 2019 ditargetkan sebanyak 46 titik di wilayah dengan infrastruktur darat & laut cukup sulit.
Laporan: Muhammad Hafidh