KedaiPena.Com – Anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Najib Qodratullah meminta agar pemerintah perlu mewaspadai tentang kondisi daya beli masyarakat termasuk disparitas kemampuan masyarakat Indonesia.
Najib mengatakan hal itu saat menanggapi prediksi Bank Dunia atau The World Bank soal ekonomi Indonesia yang hanya tumbuh 5% di 2019. Sementara pada tahun 2020, ekonomi Indonesia naik menjadi 5,1%.
“Berarti perlu diwaspadai lagi-lagi tentang daya beli masyarakat kita termasuk disparitas kemampuan masyarakat kita,” ungkap Najib kepada wartawan, Sabtu, (14/12/2019).
Najib pun menunggu paket kebijakan ekonomi Jokowi untuk mengantisipasi situasi tersebut. Menurut Najib, hingga saat ini dirinya belum mendengar paket kebijakan ekonomi Jokowi yang baru.
“Kita belum dengar paket kebijakan ekonomi yang baru dari presiden kita tunggu saja,” ungkap Najib.
Najib menjelaskan paket kebijakan ekonom di periode kedua ini diperlukan untuk memwaspadai situasi daya beli dan disparitas yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia saat ini.
“Dampak kebijakan sebelumnya terkait susbsidi haruslah diimbangi dengan paket kebijakan ekonomi yang adil dimana masyarakat kita sangat membutuhkanya saat ini,” tutur politikus PAN ini.
Najib pun enggan mempersoalkan ramalan dari Bank Dunia atau World Bank terkait situasi ekonomi Indonesia yang hanya tumbuh diangka 5 persen di 2019 dan 5,1 persen di 2020.
“Menurut saya itu sudah bagus dibanding dengan negara-negara lain yang mengalami perlambatan ekonomi secara signifikan,” papar Najib.
Sebelumnya, Bank Dunia memproyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh 5,1% di 2019 dan 5,2% di 2020 pada Juli 2019 lalu.
Frederico Gil Sander yang merupakan Lead Economist World Bank Indonesia mengatakan bahwa investasi yang menjadi motor ekonomi, tiga tahun terakhir berkurang.
“Kemudian ada pengurangan demand dan pertumbuhan nett ekspor menurun serta permintaan domestik melemah,” kata dia di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Laporan: Muhammad Hafidh