KedaiPena.Com – Tim Pramuka Peduli dan anggota Pramuka DIY merespon kecelakaan yang melibatkan pramuka SMPN 1 Turi Sleman, Yogyakarta.
Aji Rachmat, Andalan Kwarda Yogyakarta mengatakan, pada Jumat, 21 Februari 2020, sekitar pukul 15.30, terjadinya banjir saat para pramuka melakukan susur sungai.
Kemudian, sekitar 16.10, masuk informasi Ke Call Center Pramuka Peduli Kwarda DIY.
“Tim Pramuka Peduli Sleman tiba di lokasi, Klinik SWA Sleman. Pemantauan langsung dilakukan dilakukan di SMP 1 Turi Sleman,” kata dia, Sabtu (22/20/2020).
Tim Pramuka, lanjutnya, sempat menyisir dari ‘Westlake’ ke utara hingga ‘Youth Center. Dan sampai saat ini, tim masih ‘standby’ di posko, jika operasi SAR masih di buka.
“Kami juga akan mengadakan renungan hari ‘Baden Powell’ spontanitas di Pos Pramuka Peduli Kwarda DIY,” tandasnya.
Sebelumnya dikabarkan, jumlah korban meninggal dunia dalam tragedi hanyutnya siswa SMPN 1 Turi, Sleman, di Sungai Sempor mencapai delapan orang. Jumlah ini berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pukul 11.45 WIB.
“Perkembangan terkini murid yang menjadi korban meninggal berjumlah 8 murid dan dua lainnya belum terkonfirmasi,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB, Agus Wibowo, dalam siaran tertulisnya, Jakarta, Sabtu (22/2/2020).
2 Siswa SMPN 1 Turi Belum Ditemukan Pasca Banjir Bandang Sungai Sempor
Advertisement
Menurut dia, tim SAR gabungan terus melakukan pencarian korban yang merupakan pelajar SMPN 1 Turi. Pencarian dilakukan dengan menyisir sungai dari tempat kejadian hingga Hotel Gajah dengan pembagian empat sektor.
“Sektor pertama berjarak 6.71 km untuk penyisiran, sektor kedua 5,59 km, sektor ketiga 7,91 km dan terakhir 4,98 km,” tutur Agus.
Sementara, lanjut dia, pos pencarian dan evakuasi berada terpisah dari posko, yaitu di Dusun Dukuh, Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta
Insiden ini bermula ketika sejumlah murid yang tergabung dalam kegiatan pramuka melakukan penyusuran Sungai Sempor.
BNPB menyebut, insiden ini terjadi diperkirakan karena arus deras dan volume air sungai yang meluap secara tiba-tiba dari hulu sungai.
Arus deras dan volume air itu akhirnya menghanyutkan peserta susur sungai hingga mengakibatkan jatuhnya korban meninggal dan luka-luka.
Laporan: Muhammad Hafidh