KedaiPena.Com – Direktur Eksekutif
Lembaga Emrus Corner, Emrus Sihombing menilai Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto telah menunjukkan kepiawaiannya merespon pandangan dan atau pertanyaan dari para anggota Komisi I DPR saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) perdana di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Pasalnya kata Emrus dalam rapat tersebut salah satu anggota Dewan, Effendi Simbolon (ES), meminta agar Menhan menjelaskan anggaran pertahanan. Namun, Prabowo mengatakan, rincian anggaran dapat disampaikan dalam rapat tertutup.
“Respon Prabowo tersebut sangat, bernas, cerdas, bagus dan luar biasa. Dia tidak terjebak pada pandangan ES yang meminta uraian aggaran pertahanan. Secara tegas Prabowo menolak. Karena itu, di awal kepemimpinannya sebagai Menhan, Prabowo telah mampu “membaca” peta politik para aktor politik di parlemen,” ujar Emrus dalam keterangan, Rabu (13/11/2019).
Menurut Emrus, penolakan Menhan ini sangat tepat sekali. Alokasi anggaran, apalagi dalam bentuk rincian sejumlah rupiah untuk alutsista tertentu, dari aspek geopolitik posisi Indonesia dalam hubungannya dengan negara-negara lain.
“Utamanya dengan negara tetangga, dan dikaitkan dengan postur keseluruhan APBN kita, saya mendukung pandangan Menhan agar dibahas dalam sidang tertutup di Komisi I DPR RI,” tegas Emrus.
Emrus menilai akan sangat tidak produktif jika rincian anggaran pertahanan dibahas di sidang terbuka, sehingga berpotensi menjadi “konsumsi” publik dan dunia internasional yang sangat-sangat tidak menguntungkan posisi Indonesia dalam pengelolaan petahanan, khususnya di kawasan Asia Tenggara.
“Karena itu, teman-teman anggota legislatif harus menyadari bahwa rincian alokasi angggaran merupakan bagian yang tak terpisahkan dari strategi pertahanan itu sendiri,” papar Emrus.
Emrus menambahkan, kalaupun ada suatu negara membuka anggaran pertahanannya di website yang dapat diakses oleh publik, itu pasti disengaja sebagai bagian dari strategi pertahanan mereka. Tidak ada perilaku politik pertahanan yang tidak direncanakan. Semua by design.
“Sekali lagi saya mau katakan, jika ada negara secara terang-benderang menyampaikan anggaran pertahanannya ke ruang publik, itu dipastikan sebagai bagian dari strategi pertahanan itu sendiri. Itu sengaja dibuka karena mereka sudah melakukan analisis mendalam tentang kekuatan pertahanan mereka dibanding negara lain sebagai kompetitor di bidang petahanan,” papar Emrus.
Laporan: Muhammad Hafidh