KedaiPena.com – Ramai anggapan publik bahwa Prabowo Subianto sudah tak lagi mampu bersaing di Pemilu 2024, ternyata ditepis oleh pergerakan angka elektabilitas yang didapatkan oleh Indikator Politik.
Peneliti Indikator Politik, Bawono Kumoro menyatakan selama beberapa waktu ke belakang, dalam beberapa kali survei hanya ada tiga nama yang menguasai.
“Anies, Prabowo, Ganjar. Yang lain sepertinya susah untuk memasuki area elektabilitas yang bertiga ini. Tapi saat survei approval rating president, Desember lalu, dimana survei terhadap Presiden yang rebound, berhasil mendongkrak angka elektabilitas para calon yang dalam persepsi masyarakat, dekat dengan presiden,” kata Bowo, demikian ia akrab dipanggil, Minggu (8/1/2023).
Ia menyebutkan, dua nama yang berhasil mendapatkan tuah elektoral adalah Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
“Sebaliknya, bagi capres yang dalam persepsi publik merupakan antitesa Jokowi, tidak memperoleh berkah dari hasil survei Desember lalu. Dalam hal ini, Anies Baswedan,” ucapnya.
Hasil survei terhadap Presiden Joko Widodo ini, juga mempengaruhi nama di luar tiga orang tersebut.
“Misalnya, Puan Maharani, menunjukkan peningkatan elektabilitas walaupun lambat. Sementara AHY, mengalami penurunan,” ucapnya lagi.
Bowo menyatakan jika dibandingkan, antara Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo, dampak positif jauh lebih berdampak pada Prabowo Subianto.
“Kalau Prabowo, kenaikannya empat persen. Sementara Ganjar hanya dua persen. Kemungkinannya, karena masyarakat mempersepsikan bahwa Prabowo adalah pembantu Presiden dalam pemerintahan. Apalagi, terlihat, Prabowo dalam berbagai kesempatan terlihat aktif dalam mendekati Prabowo,” paparnya.
Hasil data, lanjutnya, seakan-akan menepis anggapan yang selama ini muncul di publik, dimana Prabowo Subianto tidak lagi memiliki peluang di Pemilu 2024.
“Yang muncul saat ini adalah, saat itu, sebelum Prabowo memasuki pemerintahan, kemungkinan sudah diperhitungkan berbagai alternatif langkah untuk Pemilu 2024,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa