KedaiPena.Com – Aktivis buruh senior, Jumhur Hidayat meminta agar calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menolak pertemuan dengan utusan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo, yakni Luhut Binsar Panjaitan.
“Tinggal kabar ini, saya meminta agar Prabowo menunda pertemuan itu sampai ada pengakuan telah terjadi banyak kecurangan dalam penyelenggaraan pemilu 2019 ini,” ujar Jumhur melalui keterangan kepada redaksi, ditulis Minggu (21/4/2019).
Jumhur mengungkapkan alasan dirinya meminta agar Prabowo menolak perwakilan dari Jokowi. Menurutnya, kecurangan pemilu saat ini sudah menjadi ancaman terhadap demokrasi dan kedaulatan rakyat.
“Bagi saya, pemilu kali ini bukan lagi soal Prabowo dan Jokowi atau soal BPN dan TKN, tapi ini sudah menjadi ancaman terhadap demokrasi dan kedaulatan rakyat. Ini akan memunculkan perlawanan rakyat atau civil society terhadap para pembajak demokrasi,” papar Jumhur.
“Karena itu siapapun yang telah mengkhianati suara rakyat harus bertanggung jawab bila tidak ingin dilibas oleh gelombang perlawanan rakyat,” sambung Jumhur.
Jumhur menilai bahwa saat ini rakyat sudah tidak bisa dengan mudah dibodohi atau ditipu. Hal itu, kata Jumhur, lantaran zaman sudah berubah.
“Sekecil apapun kejahatan terhadap suara rakyat dengan mudah kita ketahui. Karena itu maka insyaflah, rakyat tidak akan tinggal diam,” tandas Jumhur.
Diketahui, bocoran soal utusan Jokowi untuk bertemu Prabowo ini sebelumnya diungkapkan Direktur Komunikasi dan Media BPN, Hashim Djojohadikusumo.
Namun, Hashim belum mengetahui pasti kapan pertemuan akan berlangsung. Ia memperkirakan pertemuan akan berlangsung hari Minggu (21/4/2019).
Laporan: Muhammad Hafidh