KedaiPena.com – Capres Nomor Urut 2, Prabowo Subianto dinilai tak hanya berhasil meningkatkan kualitas dan kuantitas sektor pertahanan dan keamanan tapi juga berhasil meningkatkan nilai ekonomis dari sektor pertahanan melalui pengembngan industri pertahanan.
Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie menyoroti bahwa kinerja Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan telah berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama di sektor pertahanan dan keamanan.
Ia menyebut jika bukan hanya dalam hal modernisasi alutsista, tapi ikut mengembangkan industri pertahanan bangsa.
“Bukan hanya berhasil memodernisasi alutsista, Prabowo juga aktif memperkuat industri alutsista tanah air melalui BUMN, PT Pindad,” kata Jerry, Kamis (18/1/2024).
Langkah Prabowo dalam memperkuat industri pertahanan nasional, termasuk pengembangan PT Pindad, menandakan komitmennya terhadap peningkatan kedaulatan dan keamanan nasional.
“Prabowo mampu memperkuat Pindad dan mewujudkan produksi kendaraan taktis Maung,” ucapnya.
Prabowo, lanjutnya, juga berperan dalam akuisisi 24 jet tempur F-15 EX dan 24 helikopter tempur Sikorsky S70M Black Hawk, yang signifikan dalam memperkuat militer Indonesia menjadi salah satu yang terkuat di Asia Tenggara.
“Kinerja Prabowo dalam memperkuat pertahanan dan keamanan nasional tidak hanya terfokus pada peremajaan alutsista, tetapi juga pada pengembangan industri pertahanan nasional,” ucapnya lagi.
Melalui upaya ini, Prabowo telah berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di sektor pertahanan dan memperkuat kedudukan Indonesia di kancah internasional.
“Prestasi di sektor pertahanan dan keamanan ini tidak hanya memperkuat keamanan nasional, tetapi juga meningkatkan posisi Indonesia secara global,” pungkas Jerry.
Sebagai catatan, Survei Indikator Politik Indonesia yang dilaksanakan pada 20-24 Juni 2023 dengan melibatkan 1.220 responden dari berbagai provinsi menunjukkan tingkat kepuasan publik yang tinggi terhadap Prabowo, mencapai 91.7 persen, dan tingkat ketenaran 93.8 persen.
Selain itu, Survei Poltracking Indonesia juga menunjukkan hasil yang mendukung, dengan 8.4 persen responden sangat puas dan 56.4 persen puas, menjadikan total tingkat kepuasan mencapai 65.8 persen, dengan hanya 14.9 persen responden yang tidak puas.
Laporan: Ranny Supusepa