KedaiPena.Com – Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengatakan sebaiknya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengubah ‘gaya komunikasi’ jika masih ingin mewujudkan mimpinya untuk menjadi Presiden di Indonesia.
Ujang sapaan karibnya menilai gaya komunikasi Prabowo yang merupakan mantan Panglima Kostrad (Pangkostrad) ini masihlah terlalu kaku dalam dunia politik. Seperti diketahui, Prabowo Subianto melontarkan pernyataan perihal bantuan yang diberikan Presiden Joko Widodo ke Rohingnya hanyalah sebuah pencitraan pada beberapa waktu lalu.
Selain itu, Prabowo juga menyebut langkah pemerintah mengirimkan bantuan kepada etnis Rohingya di Myanmar menunjukkan pemerintah tidak sensitif terhadap kondisi di dalam negeri.
Pertanyaan tersebut pun menuai kontroversi dari publik, banyak kalangan yang beranggapan Prabowo melakukan ‘blunder’ dan hal tersebut akan berpengaruh pada elektabilitas dirinya di Pilpres 2019.
“Prabowo ini kan tentara. Jadi kalau bicara’ to the point’. Sedangkan dipolitik itu kan harus lentur,” beber Ujang kepada KedaiPena.Com di Jakarta, Jumat (29/9).
Selain itu, kata Ujang, Prabowo sebaiknya juga melakukan gerakan yang dapat meraih simpati masyarakat. Semisal, turun langsung melihat kondisi masyarakat di Indonesia.
“Prabowo harus melakukan gerakan-gerakan yang dapat meraih simpati masyarakat seperti turun langsung ‘door to door’ ke masyarakat dan membantu mereka,” imbuh Ujang.
“Karena melawan Jokowi agak berat. Jokowi ini incumbent yang memegang kendali negara ini. Jika tidak mengubah gaya ya akan berat,” tandas pengamat politik dari Universitas Al Azhar.
Laporan: Muhammad Hafidh