KedaiPena.Com – Pusat Pungutan Zakat (PPZ) Malaysia mengaku tertarik pada perkembangan teknologi pengumpulan zakat yang dilakukan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Hal ini diungkapkan oleh Chief Executive Officer PPZ Ahmad Shukri Yusuf saat berkunjung ke Wisma Sirca Jakarta.
“Kami tertarik dengan pemanfaatan information, communication and technology (ICT) atau digitalisasi dalam penghimpunan zakat seperti yang dilakukan Baznas,” kata Ahmad di Wisma Sirca, ditulis Selasa (28/8/2018).
Seperti penggunaan financial technology, chat robot (chat bot), zakat dengan QR code serta zakat virtual assistant. Selain itu, Ahmad juga ingin mempelajari produk-produk komunikasi baru di Baznas, seperti pemanfaatan kanal video dalam BAZNAS TV.
Ia juga menyampaikan karena PPZ tengah mengajukan izin untuk mengelola penyaluran zakat, maka mereka juga akan mempelajari bagaimana Baznas mengelola penyaluran zakat ke masyarakat.
Kekaguman PPZ ini, dinilai sangat wajar. Karena saat ini Baznas sudah tumbuh menjadi badan zakat yang paling progresif dalam pengembangan layanan digital.
Ketua Baznas Prof Dr. Bambang Sudibyo mengatakan, berbagai inovasi penggunaan teknologi dalam pengelolaan zakat tak lain ialah untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat masa kini.
“Mereka (masyarakat masa kini) menyukai kemudahan-kemudahan dalam aktivitasnya, termasuk dalam menunaikan zakat, infak dan sedekah,” jelasnya.
Seperti diketahui bahwa sejak 2016, Baznas sudah berhasil mengembangkan tiga platform digital, yakni internal platform melalui situs www.baznas.go.id dan aplikasi muzaki corner.
BAZNAS juga memanfaatkan eksternal platform antara lain melalui berbagai e-commerce, berbagai kanal pembayaran digital (financial technology), melalui kanal crowdfunding, zakat virtual assistant, chat robot (chat bot) serta pembayaran zakat melalui QR code.
“Kami juga mengoptimalkan platform ketiga yaitu social media platforms baik melalui Facebook, Instagram, maupun YouTube,” ujar Bambang lebih lanjut.
Untuk lebih mengeratkan kerjasama, Baznas dan PPZ akan menandatangani nota kesepahaman (MoU) yang akan ditandatangani pada acara World Zakat Forum (WZF) di Malaka akhir tahun ini.
Laporan: Muhammad Hafidh