KedaiPena.Com- Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen di tahun 2025 dinilai bukti kegagalan tim ekonomi dari Presiden RI Prabowo Subianto untuk menggenjot pendapatan negara.
Hal itu turut diamini oleh Ekonom Gede Sandra saat menanggapi langkah pemerintah untuk menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen di tahun 2025 .
“Betul (kegagalan tim ekonomi),” kata Gede Sandra kepada awak media di Jakarta, Senin,(30/12/2024).
Gede Sandra memandang, kegagalan tim ekonomi Presiden Prabowo untuk mencari sumber-sumber pendapatan lain sehingga menaikkan PPN menjadi 12 persen di tahun 2025 lantaran masih memilih orang-orang Jokowi.
“Karena tim ekonomi peninggalan Jokowi ini memang biang masalah,” pungkas Gede Sandra.
Sekedar informasi, tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12% akan segera berlaku mulai 1 Januari 2025. Meskipun pemerintah tetap bersikeras akan menerapkan tarif PPN menjadi 12% tahun depan, warganet tetap menunjukkan protesnya melalui petisi online.
Petisi berjudul “Pemerintah, Segera Batalkan Kenaikan PPN!” yang diinisiasi oleh kelompok Bareng Warga di platform Change.org, telah mengumpulkan 199.124 tanda tangan sejak pertama kali dibuat pada 19 November 2024 hingga berita ini diturunkan.
Laporan: Muhammad Rafik