KedaiPena.Com – Harga daging sapi di Tanah Air dalam beberapa hari terakhir meroket hingga Rp120-140 ribu/kg. Kondisi serupa turut terjadi di DKI Jakarta.
Menurut Ketua Komite Daging Sapi Jakarta, Sarman Simanjorang, hal tersebut tidak dipengaruhi kebijakan pajak pertambahan nilai (PPN), lantaran cuma berlangsung sesaat.
“Penyebab kenaikan harga daging saat ini adalah hukum pasar demand (permintaan) dan supply (penawaran),” ujarnya saat dihubungi di Jakarta, Selasa (2/2/2016).
Lantaran stok yang tersisa tak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan beberapa bulan ke depan, sehingga para pedang terpaksa menaikan harga daging.
“Seandainya pasar melihat, bahwa stok dan pasokan berlimpah dan tersedia, diyakini tidak akan ada gejolak harga daging sapi apalagi bulan Januari seperti ini,” bebernya.
Wakil ketua umum DPP Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) itu menambahkan, upaya yang dilakukan pemerintah provinsi (pemprov) pun tak maksimal dalam mengatrol harga daging di pasaran.
“Pemerintah terkesan tidak serius menjaga kestabilan harga daging sapi yang sangat dibutuhkan dunia usaha dan masyarakat,” ketusnya.
Sarman menyatakan demikian, lantaran upaya pemerintah tidak menyelesaikan akar persoalan, memperbanyak daging lokal.
“Mana mungkin kuota yang 15 persen (daging lokal) mampu mempengaruhi yang 85 persen (daging impor). Seharusnya, kebalikannya, dimana stok daging lokal kita lebih banyak,” tandasnya.
(Arp/Tah/Foto: Istmewa)‎