KedaiPena.Com- Ketua Umum Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PP KAMMI) Elevan Yusmanto meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat segera memecat 10 Menteri yang gagal dan tidak optimal dalam penanggulangan wabah Corona atau Covid-19.
Adapun 10 menteri yang didesak oleh KAMMI untuk diganti dan reshuffle ialah, Menteri BUMN, Keuangan, Pendidikan Kesehatan, Sosial, Agama dan Ketenagakerjaan.
Selain itu, Menteri Koordinator seperti Polhukam, Perekonomian dan PMK harus turut didepak lantaran gagal dan gagap dalam menghadapi wabah Corona atau Covid-19 ini.
“PP KAMMI mendesak pemerintah segera memecat 10 menteri gagal tangani covid 19 sehingga krisis kesehatan juga semakin mengarah kepada krisis sosial dan ekonomi,” ujar Elevan, Selasa, (9/6/2020).
Permintaan Elevan sendiri didasari lantaran semenjak penyebaran wabah Covid-19 ini masuk pemerintah terlihat gagap dan tidak dapat menyelesaikan permasalahan yang ada.
“Sejak awal pandemi masuk ke Indonesia, kami melihat pemerintah terlihat gagap dan tidak bisa menyelesaikan permasalahan kesehatan yang membuat perekonomian dan kondisi sosial semakin kacau,” jelasnya.
Tidak hanya itu, kata Elevan, komunikasi antara kementerian dan lembaga yang seperti saling lempar dan bertentangan membuat masyarakat dibuat bingung dan membuat kondisi semakin kacau.
“Krisis ekonomi semakin terlihat nyata diiringi defisit APBN mencapai 1000 Triliun, pengangguran baru tercatat mendekati 5 juta orang menurut catatan kementerian tenaga kerja,” tambahnya.
Dengan kondisi demkian, tegas dia, pihaknya mendesak agar presiden Jokowi yang memiliki kekuasaan tertinggi dapat mengganti atau memecat menteri yang dianggap gagal dalam penanganan Covid-19.
“Karena itu, PP KAMMI mendesak Presiden Jokowi selaku pemegang mandat kekuasaan tertinggi untuk segera memecat dan mengganti menteri yang gagal bekerja di tengah pandemi Covid-19. Semua dilakukan demi rakyat Indonesia yang saat ini sedang menunggu kepastian pemerintah menyelesaikan krisis kesehatan yang mengarah kepada krisis perekonomian ini,” pungkas dia.
Laporan: Muhammad Lutfi