KedaiPena.Com – Partai politik kesulitan mendanai organisasi secara mandiri. Jalan pintas pencarian keuangan partai menimbulkan masalah baru.
“Pertama, partai tidak mandiri secara keuangan. Hal tersebut rawan berdampak pada penyusunan kebijakan dan keputusan partai,” kata Donal Fariz, Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW dalam keterangan pers kepada KedaiPena.Com, ditulis Kamis (6/10).
Kepentingan rakyat, ideologi, dan visi-misi partai dapat dikesampingkan akibat partai mengutamakan kepentingan pemodalnya.
Kedua, persoalan ini dapat mengganggu kaderisasi partai yang sehat. Berapa kontribusi kader kepada partai menjadi salah satu faktor penentu saat pencalonan pemilu.
“Ketiga, persoalan ini membuat keuangan partai tidak dikelola secara akuntabel dan transparan,” sambungnya.
Alhasil, keuangan partai bukan hanya tidak terawasi tetapi juga tidak diketahui secara jelas.
Persoalan terakhir yang merupakan akumulasi dari persoalan keuangan partai adalah korupsi kader partai yang diakibatkan tuntutan pendanaan partai.
“KPK, pada 2015 menyebut bahwa 51% dari kasus yang telah inkracht ia tangani melibatkan kader partai,” ia menambahkan.
(Prw)