KedaiPena.Com – Dolar Amerika Serikat (AS) semakin menguat terhadap rupiah. Per Senin (8/10/2018) rupiah bergerak diangka Rp 15.219 per dolar AS. Hal ini dikhawatirkan oleh berbagai pihak salah satunya, Anggota Komisi XI DPR RI Harry Poernomo.
Harry begitu ia disapa meminta agar pemerintah dapat waspada dengan kondisi tersebut.
“Kita harus waspada, potensi krisis makin nyata,” ujar Harry dalam perbincangan dengan KedaiPena.com, Senin (8/10/2018).
Harry pun membantah alasan pemerintah yang menyebut bahwa kondisi melemahnya rupiah dihadapan dolar saat ini lebih kepada faktor eksternal semata.
“Tidak benar, penyebab utama adalah defisit neraca perdagangan barang dan jasa kita. Ekspor barang jasa kita lemah tidak punya daya saing, iklim investasi tidak menarik, perizinan berbelit, ketergantungan impor tinggi terutama impor migas,” ungkap Harry.
Dengan kondisi tersebut, Harry menyarankan, agar pemerintah dapat segera menaikan ekspor produksi sejumlah komoditi dalam negeri. Tak hanya itu, Harry juga meminta dapat menekan kebocoran pada devisa kita saat ini.
“Menahan devisa ekspor agar ditahan didalam negeri lebih lama, kedua tekan kebocoran pendapatan seperti pajak dan PNBP. Dan tingkatkan ekspor semu komoditi produksi dalam negeri harus bisa laku diekspor,” pungkas politikus Gerindra ini.
Laporan: Muhammad Hafidh