KedaiPena.Com – Holding BUMN Migas yang diusung oleh Menteri BUMN Rini Soemarno memiliki dampak positif dan negatif.
Demikian dikatakan oleh Rektor Perbanas Institute Prof. Dr. Ir Marsudi Wahyu Kisworo saat memberikan tanggapan soal kebijakan ini.
“Pertama yang akan terjadi dari kebijakan holding ini adalah efisiensi yang membuat aset perusahaan lebih besar,” ujar Marsudi saat dihubungi oleh KedaiPena.Com, Selasa (13/2/2018).
Marsudi menerangkan dengan meningkatnya asset secara tidak langsung para perusahaan plat merah yang tergabung dalam holding akan mampu menangani proyek yang lebih besar juga.
“Namun, dampak negatifnya, karena perusahaan ini tidak akan menjadi BUMN, maka pengawasan DPR akan kurang. Karena yang bisa dikontrol hanya unitnya saja,” beber dia.
Demikian pula, lanjut Marsudi, dari Kementerian BUMN akan kehilangan fungsi pengawasan dan kontrol dalam menentukan jajaran komisaris dan direksi di Holding BUMN tersebut.
“Karena kalau di holding anak perusahaan yang mengontrol adalah pimpinan di ‘holding company’ tersebut,” pungkas Marsudi.
Laporan: Muhammad Hafidh