KedaiPena.Com – Joko Widodo diprediksi akan berhadapan lagi dengan Prabowo Subianto pada Pilpres 2019. Hal ini didasari fakta bahwa Jokowi sudah diusung PDIP dan koalisi. Sementara 34 DPD Gerindra sudah memberikan dukungan agar Prabowo maju.
Pengamat politik Syafril Sofyan mengatakan, jika partai ulang ini benar-benar terealisasi, maka posisi Prabowo saat ini menjadi underdog.
“Ketika 2014, Jokowi adalah Gubernur DKI dengan langkah terbatas. Namun dia bisa mengalahkan Prabowo,” kata aktivis pergerakan 77-78 itu di Jakarta, Senin (12/3/2018).
Saat ini, Jokowi adalah Presiden yang berkuasa. Setiap waktu selalu mendapat cover berita dari media, dengan mobilitas yang tinggi berkeliling ke seantero Indonesia dengan pesawat kepresidenan.
“Ditambah dengan berbagai kegiatan pembagian sertifikat tanah, kartu pintar, dana desa, membuat geraknya lebih luas dibandingkan ketika Pilpres 2014 saat masih Gubernur DKI,” sambung dia.
Sesungguhnya sangat berat bagi Prabowo untuk kembali bertarung seperti dulu. Itu pula yang menjelaskan kenapa Prabowo sebagai ahli strategi militer berhitung cukup lama.
“Walaupun kader Gerindra sudah mengkuyo-kuyo agar Prabowo segera mendeklarasikan sikapnya sebagai capres. Prabowo jelas tidak mau terjadi kekalahan yang berulang untuk ketiga kalinya, sehingga akhir hidupnya ditutup sebagai ‘the loser’,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Ibnu Abbas