KedaiPena.Com – Seharusnya Indonesia tidak mati gaya dalam menangani dilema akibat perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.
Hal ini disampaikan Tokoh senior DR. Rizal Ramli terkait posisi Indonesia sebagai Presidensi G20 yang dihadapkan pada poisis dilematis, karena negara Barat yang dipimpin Amerika Serikat ramai mengeluarkan ancaman jika Presiden Rusia Vladimir Putin tetap hadir dalam pertemuan G20 di Bali.
Konferensi Tingkat Tinggi G20 berlangsung di Bali, Indonesia, pada tahun 2022. Presidensi Indonesia di G20 sendiri mulai berlangsung dari 1 Desember 2021 hingga KTT pada kuartal keempat tahun 2022.
“Mosok mati gaya sih?” ujar Rizal lewat akun Twitter pribadi, Selasa (19/4/2022).
Menurut Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur itu, mati gaya hanya terhadi jika dalam kondisi ini seorang pemimpin kurang percaya diri secara geopolitik, kurang kreatif, dan kurang berbobot.
Dia lantas mencontohkan Turki yang berhasil tampil dalam kasus ini. Dipimpin Presiden Recep Tayyip Erdogan, Turki justru bisa menjadi mediator bagi perdamaian Rusia dan Ukraina.
“RI negara demokrasi nomor tiga, Islam terbesar, pemimpin Nonblok. Harusnya RI penting. Kenapa ndak ya?” tutupnya bertanya-tanya.
Laporan: Muhammad Lutfi