KedaiPena.Com- Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) berada si urutan penyakit menular terbanyak ke dua di Banten setelah penyakit diare. Hal itu terjadi lantaran salah satu faktornya yaitu penyebaran polusi udara yang sangat tidak baik.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti mengakui, jika dari polusi udara yang tak baik akan dapat menimbulkan penyakit pneumonia kepada anak.
“Bisa pneumonia, setelah pneumonia bisa sesak nafas, sesak nafas bisa menimbulkan kematian,” ucap Ati begitu dirinya disapa, Rabu (6/7/2022)
Ia menyampaikan, pada akhir-akhir ini untuk penyakit menular selain penyakit diare yang kerap terjadi yaitu penyakit ISPA.
“Penyebaran polusi udara sangat berbahaya untuk kesehatan manusia. Apalagi jika melebihi di atas ambang batas,” ucapnya.
Diketahui, pada tahun 2021Dinas Kesehatan telah mencatat jumlah penyakit ISPA berdasarkan cakupannya menjadi 46,99 persen, Adapun berdasarkan klasifikasi kasus ISPA pada 2021, yaitu kategori pneumonia 8,63 persen, pneumonia berat 0,24 persen, dan batuk bukan pneumonia 91,13 persen.
Sebelumnya, Kepala Seksi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLHK Provinsi Banten, Agus Sudrajat menyampaikan pihaknya terus melakukan pengawasan dan kunjungan ke perusahaan untuk melakukan penilaian melalui aplikasi SIMPEL yang dibuat oleh Kementerian.
Selanjutnya, ia menuturkan untuk pemantauan terkait kondisi kualitas polusi udara, KLHK telah mengeluarkan Indeks Kualitas Udara (IKU) yang menggambarkan nilai komposit parameter kualitas udara dalam suatu wilayah pada waktu tertentu.
“Kalau di daerah untuk metode yang digunakan yaitu metode passive sampler,” ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan kendaraan dan industri sangat kontribusi terjadinya polusi udara.
“Kalau dari sisi udara yang berkontribusi dalam polusi udara yaitu berasal dari berbagai hal mulai dari kendaraan, perusahaan industri dan lain sebagainya,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi