KedaiPena.Com – Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Didik Mukrianto, menyayangkan aksi demonstrasi yang dilakukan sejumlah mahasiswa di kediaman Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Pasalnya, unjuk rasa tersebut sangat jelas bermotif kepentingan politik. Karena tidak dilaksanakan dengan penuh etika, kesantunan. Hal itu juga telah melanggar Undang-undang karena telah mengganggu kententraman seseorang serta keamanan diri.
“Apa yang terjadi dalam unjuk rasa di kediaman Presiden RI Ke-6 Bapak SBY sungguh menjadi potret buruk hadirnya negara karena bisa berpotensi menjadi ancaman yang bisa membayahakan keselamatan,” ujar Didik dalam siaran persnya, Selasa (7/1).
Dikatakan, seharusnya Polri sebagai institusi yang harus mengetahui berlangsungya unjuk rasa, tentunya bisa memahami utuh munculnya potensi ancaman tersebut karena ditujukan ke kediaman Presiden Ke-6.
Selain itu, kata Anggota komisi III ini, Polri seharusnya juga sudah sejak dini bisa mengambil tindakan preventif dan memegang teguh aturan. Pasalnya, dalam unjuk rasa tersebut terlihat jelas ada pembiaran yang dilakukan Polri dan itu sangat menunjukan motif Politik golongan tertentu
“Seharusnya Polri menjaga netralitas dalam politik praktis dan menegakkan aturan. Polri dengan segenap infrastruktur dan perangkatnya harus melaksanakan amanah UU dan aturan,” katanya.
Seharusnya, masih kata Didik, Polri tidak boleh melakukan pembiaran dan terkesan menjadi alat pesanan kepentingan. Karena, bila itu terjadi akan menjadi momentum keruntuhan negara, dengan tidak ditegakkan hukum serta aturan yang ada.
“Saya meminta Polri untuk segera menindak tegas para pelakunya dan mengusut tuntas otak dibalik ini semua. Kita bukan anti demokrasi, tapi demokrasi harus dijalankan dengan penuh etika, kesantunan dan memegang teguh aturan dan undang-undang,†tegasnya.
Diketahui, ratusan Mahasiswa melakukan unjuk rasa di kediaman SBY, di Setia Budi, Kuningan, Jakarta (6/2). Massa tersebut merupakan massa Silaturahmi Mahasiswa Indonesia yang juga peserta Jambore di Cibubur.
Laporan: Muhammad Hafidh