KedaiPena.com – Pendekatan represif bukanlah cara paling efektif untuk menangani gerakan radikalisme dan terorisme. Dibutuhkan pendekatan yang membangun kerjasama atau sinergitas serta kemitraan yang erat dengan masyarakat, salah satunya yakni pendekatan Polmas.
Demikian dikatakan Pengajar PTIK yang juga fungsionaris PP ISKA Yopik Gani pada acara seminar “Radikalisme dan Terorisme di Indonesiaâ€, yang di selenggarakan oleh Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) di Jakarta, Sabtu (30/4).
“Model Polmas mengusung falsafah pemolisian yang memberdayakan dan menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama dalam menangkal segala ancaman Kamtibmas,†ujar Yopik.
Kata Yopik, Pemolisian masyarakat (Polmas) dapat membangun kesadaran masyarakat, tentang betapa berbahayanya radikalisme dan terorisme terhadap stabilitas keamanan bangsa.
Yopik menambahkan, dengan pendekatan Polmas, upaya-upaya penangkalan, pencegahan dan penanggulangan ancaman dan gangguan Kamtibmas, menempatkan masyarakat sebagai subyek. Sementara Polri hanya sebatas katalisator yang membantu masyarakat memecahkan permasalahan yang muncul.
“Dengan pendekatan Polmas penanggulangan radikalisme dan terorisme hadir di lingkungan masyarakat. Singkatnya, Polmas dapat membangun kesadaran setiap warga masyarakat menjadi polisi bagi dirinya sendiri dan lingkungannya,†imbuh Yopik.
(Dom)