KedaiPena.com – Bercermin dari kejadian kebakaran di DKI Jakarta dan adanya risiko-risiko baru penyebab kebakaran, Komisi A DKI mendorong Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) untuk meningkatkan kapasitas kemampuan, mulai dari kuratif, preventif dan promotif.
Anggota Komisi A, DPRD DKI Jakarta, Karyatin Subiyantoro menyatakan untuk menyikapi potensi adanya kebakaran, Gulkarmat harus meningkatkan kapasitas kemampuan.
“Semuanya ya. Manajerial, aparat teknis lapangan, ASN-nya, juga PJLP-nya. Pelatihannya harus terus di-upgrade. Karena, selalu saja ada perkembangan yang harus diantisipasi,” kata Karyatin, Kamis (16/3/2023).
Misalnya, penyebab kebakaran yang kini bukan hanya karena kompor atau gas meledak. Tapi juga, korsleting atau arus pendek dan juga potensi terbakarnya kendaraan listrik.
“Penanganannya kan berbeda. Karena itu, perlu adanya peningkatan untuk penanganan, pencegahan dan penyelamatannya,” tuturnya.
Karyatin menyatakan akan ada tiga penekanan pada fungsi Gulkarmat, yakni kuratif untuk penanganan kebakaran, preventif sebagai cara untuk mencegah kebakaran, serta promotif kepada seluruh pihak agar menyadari dan menghindari penyebab terjadinya kebakaran.
“Misalnya, mencari cara untuk melakukan standarisasi instalasi listrik. Mulai dari kabelnya, cara penyambungan dan semua yang berkaitan dengan kelistrikan. Ini harus dipromosikan kepada masyarakat,” tuturnya lagi.
Ia juga menyatakan bahwa upaya promotif ini harus dilakukan secara terintegrasi, bukan hanya oleh Gulkarmat.
“PLN juga harus terlibat, terutama oleh petugas lapangannya. Ada standar instalasi kelistrikan yang harus dipatuhi oleh setiap petugas dan secara tegas menolak permohonan pemasangan instalasi yang tidak memenuhi standar keselamatan dan keamanan,” kata Karyatin lebih lanjut.
Di sisi lain, masyarakat juga harus memahami risiko dari bahaya instalasi listrik yang tidak standar, walaupun harga yang ditawarkan lebih murah dan mudah.
“Termasuk juga, para pelaku usaha yang terkait kelistrikan, harus juga memahami bahwa ada risiko yang akan terjadi jika mereka menjual barang terkait kelistrikan yang tidak standar. Misalnya kabel yang tidak standar atau tidak SNI. Memang lebih murah, tapi risikonya kan besar,” urainya.
Ia mengungkapkan upaya promotif ini, harus dilakukan secara masif, baik melalui media audio, digital hingga pemasangan pamflet standar kelistrikan dalam bahasa sederhana di setiap rumah warga.
“Informasi ini bisa memuat berbagai langkah pengamanan dan pencegahan dari para pengguna listrik. Contohnya, jangan menumpuk alat listrik di satu tempat. Sehingga, itu semua terekam dengan baik dan akan memicu perubahan pola pikir masyarakat, agar lebih mengutamakan keselamatan dan keamanan,” urainya lagi.
Politisi PKS ini juga menyatakan akan mendorong pembahasan Perda terkait upaya promotif, preventif dan kuratif terkait kebakaran ini. Baik dari inisiatif dewan maupun dari pihak eksekutif yang memiliki keleluasaan anggaran untuk melakukan kajian atas pentingnya Perda tersebut.
“Ini memang jangka panjang ya. Selain sosialisasi langsung terkait promotif, preventif dan kuratif kepada masyarakat, di dewan juga harus mendorong upaya pengkajian terkait rencana perdanya. Kita harus running sosialisasi Perda dan menjaring masukan dari masyarakat,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa