KedaiPena.com – Menyikapi pemecatan Ketua KPU Hasyim Asy’ari oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP) terkait tindakan asusila, Anggota Komisi II DPR RI, Fraksi Partai Golkar, AA Bagus Adhi Mahendra Putra mengatakan pencopotan tersebut harus dijadikan pembelajaran berharga bagi seluruh pihak.
Ia menegaskan peristiwa ini seyogianya menjadi pengingat kepada semua pihak untuk senantiasa berpegang teguh pada kode etik.
“Kode etik adalah aturan moral yang mencerminkan baik atau tidaknya kita dalam kebijakan,” kata Bagus Adi, dalam keterangan tertulis, Kamis (4/7/2024).
Ia berharap, peristiwa ini dapat menjadi pendidikan bagi penyelenggara pemilu, sehingga pelaksanaan pemilu ke depan dapat lebih baik dalam mewujudkan demokrasi.
“Proses demokrasi harus benar-benar dijaga, baik dari segi mekanisme, etika penyelenggara, maupun dalam menghasilkan pemilu yang berkualitas,” ungkapnya.
Dengan menjaga integritas dan kode etik, diharapkan proses demokrasi di Indonesia dapat melahirkan pemimpin-pemimpin yang bertanggung jawab.
“Sehingga mampu mengantarkan keberlangsungan bangsa ini ke arah yang lebih baik,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, pada Rabu (3/7/2024) Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) menjatuhkan sanksi pemberhentian tetap kepada Ketua KPU Hasyim Asy’ari karena kasus pelecehan seksual.
Hasyim dilaporkan atas dugaan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu karena melakukan perbuatan asusila pada anggota PPLN itu.
“DKPP memutuskan pertama, mengabulkan pengaduan pengadu untuk seluruhnya. Kedua menjatuhkan sanksi pemberhentian tetap kepada teradu Hasyim Asy’ari selalu ketua KPU merangkap anggota KPU, terhitung sejak putusan ini dibacakan,” ujar Ketua Majelis DKPP Heddy Lugito.
DKPP meminta Presiden Joko Widodo untuk melaksanakan keputusan ini paling lambat 7 hari seusai putusan ini dibacakan.
Laporan: Ranny Supusepa