KedaiPena.Com- Politikus senior PDI Perjuangan (PDIP) Andreas Hugo Pareira memastikan pidato Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyinggung pihak baru berkuasa mau bertindak seperti Orde Baru (Orba) merupakan pengingat kepada pihak-pihak memegang kendali dan penanggung jawab kekuasaan untuk tidak melakukan tindakan tersebut.
Andreas sapaanya menegaskan, pidato Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyinggung pihak baru berkuasa mau bertindak seperti Orde Baru (Orba) juga menjadi penguat kepada masyarakat untuk tidak takut dan khawatir Pemilu 2024 berlangsung tidak jujur dan adil.
“Ibu Mega secara tegas mengingatkan kepada mereka yang memegang kendali dan penanggungnjawab kekuasaan untuk tidak melakukan. Ibu Mega juga memberi penguatan pada masyarakat agar tidak takut. Karena ini penting, agar penyelenggaraan pemilu ini berlangsung aman, damai dan jurdil,” kata Andreas, Rabu,(29/11/2023).
Andreas tak menampik pidato yang disampaikan Ketumnya tersebut merupakan peringatan yang disampaikan secara tegas untuk menunjukan bahwa ada yang tidak baik-baik saja dalam penyelenggaraan negara, terutama yang berkaitan intervensi kekuasaan dalam proses menuju pemilu 2024.
“Peristiwa yang terjadi di MK dengan keputusan MK yang kontraversi yang melahirkan Cawapres Gibran dan mengakibatkan MKMK memutuskan pelanggaran kode etik pada Anwar Usman ketua MK yang adalah paman, ipar dari presiden Joko Widodo,” beber Andreas.
Selain itu, kata Andreas, ada juga peristiwa intimidasi di kantor- kantor PDIP berupa intimidasi aparat terhadap masyarakat yang hendak menyambut capres Ganjar Pranowo di Pematang Siantar hingga pemcabutan bendera PDI Perjuangan di Bali.
“Itu merupakan indikasi intervensi kekuasaan yang menyebabkan ketidak netralan aparat keamanan. Praktik-praktik seperti ini pernah dilakukan oleh pemerintah Orde Baru dan terjadi dan dialami oleh PDI Perjuangan, yang ketika masih bernama PDI,” tandas Anggota Komisi X DPR RI ini.
Laporan: Muhammad Lutfi