KedaiPena.Com– Politikus senior PDI Perjuangan atau PDIP Andreas Hugo Pareira menilai rencana Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto untuk membentuk zaken kabinet sudah sepatutnya direalisasikan. Andreas menegaskan, zaken kabinet diperlukan lantaran Presiden membutuhkan para pembantu-pembantu kabinet yang komponten.
“Membentuk Zaken Kabinet (kabinet ahli) itu sudah seharusnya dan memang presiden membutuhkan pembantu-pembantu di kabinet yang kompeten pada bidang-bidang kabinet yang dipimpin dan mempunyai kualifikasi politik profesional, mempunyai integritas dan dedikasi pada bangsa dan negara,” kata Andreas, Selasa,(17/9/2024).
Andreas harap, Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto dapat memegang dan konsisten dengan apa yang diucapkan untuk membentuk zaken kabinet. Andreas menuturkan, sosok profesional hingg kompeten tersebut berada di partai politik, kampus hingga dunia profesi.
“Orang- orang ahli itu ada di parpol, kampus juga di dunia profesi. Kita harap pak Prabowo pegang komitmen dan konsisten dengan apa yang diucapkan,” ungkap Andreas.
Meski demikian, Andreas menyerahkan, sepenuhnya komposisi kabinet kepada Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto. Andres menegaskan hal itu saat disinggung kemungkinan terealisasinya zaken kabinet di tengah gemuknya parpol Koalisi Indonesia Maju atau KIM.
“Tergantung presiden, hak prerogatif ada pada presiden dan presiden pun yang bertanggung jawab atas pembentukan kabinet dan memimpin kabinet,” pungkas Andreas.
Sebelumnya, Partai Golkar juga mendukung penuh rencana Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto soal rencana membentuk zaken kabinet. Dukungan itu disampaikan langsung oleh Sekjen Partai Golkar M Sarmuji menanggapi rencana Prabowo untuk membentuk zaken kabinet.
“Pak Prabowo benar dengan zaken kabinetnya,” kata Sarmuji kepada Kedai Pena, Minggu,(15/9/2024).
Sarmuji mengingatkan, bahwa zaken kabinet juga bukan menihilkan peran partai politik. Pasalnya, di dalam parpol juga banyak orang yang memiliki aspek teknokratis saat ini.
Laporan: Muhammad Rafik