KedaiPena.Com- Politikus senior Partai Hanura Inas N Zubir menilai langkah bekas capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menjadi oposisi pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka hanya retorika kosong belaka.
Menurut Inas sapaanya, peran oposisi Ganjar akan ditanggapi oleh pemerintahan saat ini maupun setelah 2024 jika menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan atau PDIP.
“Apakah Ganjar Pranowo telah melakukan upaya politik mempengaruhi basis pendukung di tingkat akar rumput PDIP mendukungnya sebagai Ketua Umum PDIP. Jika tidak, maka deklarasi Ganjar beroposisi hanya retorika kosong belaka,” tegas Inas dalam keterangan tertulis, Kamis,(9/5/2024).
Inas meningatkan, penting bagi Ganjar Pranowo untuk membangun dukungan yang kuat di internal partainya baik di tingkat elit maupun anak ranting PDIP.
Menurut Inas, dengan memenangkan hati dan pikiran anggota partai di level bawah, maka Ganjar memperkuat legitimasinya sebagai pemimpin potensial.
“Yang diakui oleh seluruh struktur PDIP yang kemudian memilihnya sebagai Ketua Umum,” tutur Inas.
Inas menegaskan, tanpa dukungan yang kuat dari kader dan akar rumput PDIP, upaya Ganjar untuk menjadi Ketua Umum PDIP agar memainkan peran oposisi yang efektif mungkin akan sulit terwujud.
“Oleh karena itu, langkah-langkah konkret dan strategis perlu diambil oleh Ganjar untuk memastikan bahwa visi dan misinya didukung oleh seluruh elemen dalam PDIP, sehingga deklarasi politiknya bukan hanya sekadar janji kosong, melainkan langkah nyata menuju kursi RI-1 di pemilu 2029,” beber Inas.
Inas menambahkan, sebagai Ketua Umum PDIP, Ganjar Pranowo akan memiliki platform politik yang kuat dan akses ke sumber daya yang signifikan.
“Dengan posisi tersebut, Ganjar dapat memperkuat standing oposisi-nya dan memberikan suara yang lebih lantang dalam proses politik di Indonesia,” tutur Inas.
Eks Wakil Ketua Komisi VI DPR RI ini menekankan, Ganjar juga dapat membentuk koalisi yang lebih solid dan memperluas jaringan politiknya untuk memperkuat posisi oposisi secara keseluruhan.
“Maka Ganjar Pranowo akan memiliki potensi untuk berperan sebagai oposisi dalam politik di Indonesia dengan memberikan alternatif yang lebih beragam dalam pembuatan kebijakan, serta memberikan tekanan yang lebih efektif terhadap pemerintah melalui kader partai-nya di DPR,” tandas Inas.