KedaiPena.Com – Munculnya sejumlah relawan calon presiden (capres) sebelum Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024 merupakan sesuatu yang lumrah dalam dinamika demokrasi Indonesia dan tidak selalu dimaknai dengan ambisius.
Anggota Komisi II DPR RI Yanuar Prihatin menjelaskan, bahwa kehadiran relawan ini adalah salah satu bentuk inisiasi masyarakat secara sukarela guna menyuarakan hak untuk berpartisipasi dengan berkolaborasi mengusung tokoh politik.
“Ini hal yang lumrah, hal yang layak menjelang kompetensi politik. Yang ingin saya sampaikan begini, posisi relawan menjadi sangat penting ketika kita melihat bahwa demokrasi ke kita hari ini sangat mahal. Posisi relawan menjadi menarik karena dibangun atas partisipasi kolektif yang mengandalkan kesukarelaan.” ujar Yanuar ditulis, Jumat,(12/11/2021).
Yanuar menyatakan, dengan munculnya relawan dapat menjadi alternatif bagi isu cost demokrasi yang terlalu tinggi. Berlandaskan dengan sukarela yang memiliki ‘interest group’, baik relawan maupun tokoh politik bisa membangun kolaborasi sekaligus jaringan yang lebih luwes.
Yanuar mengakui, tentu saja, hal ini bisa menjadi potensi yang mungkin tidak dimiliki orang-orang yang menempuh jalur politik formal.
“Saya kira, konstruksi soal relawan dalam suasana begini, coba bayangkan bahwa relawan-relawan ini adalah individu-individu yang secara cerdas mengambil bagian untuk satu proses politik yang formal tapi ia berada di luar kerangka formal politik,” terang politisi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) itu.
Oleh karena itu, ia mengapresiasi kerja relawan. Dari sudut pandangnya, dengan adanya relawan yang terjun dalam dunia politik ini dapat mampu mengakselerasi partisipasi publik yang lebih berkualitas.
Tidak hanya itu, hingga ke tingkat derajat tertentu, inisiasi relawan dapat membangun dukungan suara yang organik yang lebih baik. Hal tersebut terbukti pada saat Pemilu yang dimana Joko Widodo terlibat sebagai calon Presiden baik bersama calon cakil Presiden Jusuf Kalla maupun Ma’ruf Amin.
Ke depannya, wakil rakyat dapil Jawa Barat X itu ingin relawan tidak hanya memanfaatkan semangatnya tersebut untuk mendukung tokoh politik, namun juga menjadikan hal tersebut sebagai sarana mengumpulkan pengalaman sekaligus membangun jejaring yang lebih luas, sehingga nantinya bisa maju sebagai individu yang mampu menjadi suara kuat bagi Indonesia.
“Memiliki keinginan yang besar ga mungkin sekonyong-konyong tiba-tiba terwujud. Relawan dalam kaitannya ini tidak mesti kita lihat dalam konteks ambisi. Kita harus tahu karena mereka perlu belajar dari pengalaman terutama bagaimana melihat peluang dan menyusun strategi.” pungkas Yanuar.
Laporan: Muhammad Hafidh