KedaiPena.Com – Langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit menonaktifkan Kapolres Jakarta Selatan Komisaris Besar Budhi Herdi Susianto dan Kepala Biro Pengamanan Internal Brigadir Jenderal Hendra Kurniawan terkait dengan kasus penembakan Brigadir J mendapatkan apresiasi.
Pasalnya, langkah orang nomor satu di Korps Bhayangkara tersebut untuk menonaktifkan dua petinggi Polri itu dapat membuat penyidikan kasus penembakan Brigadir J lebih transparan.
“Kapolres Jakarta Selatan dinonaktifkan itu kan berarti bagi Kapolri ada hal-hal yang harus diluruskan dalam rangka pengungkapan kasus ini secara transparan. Itu yang sama-sama harus kita kawal,” kata Anggota Komisi III DPR Trimedya Pandjaitan, Kamis, (21/7/2022).
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP ini berharap agar pengusutan kasus penembakan Brigadir J dapat terselesaikan dan tuntas sebelum 17 Agustus 2022.
“Berarti bagi Kapolri ada hal-hal yang harus diluruskan dalam rangka mengungkap kasus ini itu yang kita sama-sama harus kita kawal. Sehingga kalau kita sebelum 17 Agustus (2022) sudah terang benderang kematian korban ini,” pungkas dia.
Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengumumkan jika Kapolri memerintahkan dirinya untuk menyampaikan kepada publik jika Brigjen Hendra dan Kombes Budhi dinonaktifkan sementara dari jabatannya.
Alasannya kata Dedi, Kapolri berkomitmen untuk transparansi dalam menangani kasus tersebut. Dia juga menyebutkan bahwa Jenderal Listyo juga terbuka atas masukan dari masyarakat yang akan dijadikan bahan pertimbangan.
Laporan: Ranny Susasepa