KedaiPena.Com – Politikus Partai NasDem Irma Suryani Chaniago menekankan, pentingnya komunikasi antara pemerintah, perusahaan hingaa buruh terkait dengan polemik penetapan UMP di sejumlah daeran Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Irma sapaanya merespon rencana ribuan buruh akan menggelar aksi unjuk rasa / demo menolak kenaikan upah minimum provinsi (UMP) tahun 2022 yang terlalu kecil.
Demo buruh menolak kenaikan UMP 2022 berlangsung di sejumlah kota seperti Jakarta, Bandung dll. UMP tahun 2022 di 33 provinsi sudah ditetapkan. UMP 2022 ini akan berlaku mulai awal tahun depan.
“Saya khawatir jika komunikasi antara perusahaan, pemerintah dan serikat buruh tidak dlakukan dengan win win, bukan tidak mungkin banyak perusahaan yang akan tutup dan side effect nya pasti PHK. Tetapi jika tidak ada stimulus untuk buruh juga akan membuat buruh kesulitan,” tegas Irma kepada wartawan, Kamis, (25/11/2021).
Irma mengakui, jika memang polemik UMP ini bukan situasi yang mudah dipahami. Irma menyebut harus ada pihak yang legowo.
“Duduk satu meja, karena memang ini situasi yang sama- sama sulit untuk difahami masing- masing pihak. Jadi harus ada yang legowo,” papar mantan Anggota DPR yang mengurusi bidang Ketenagakerjaan ini.
Irma memahami, jika kenaikan UMP setiap tahunnya memang selalu menjadi masalah. Pasalnya, seringkali perusahaan mengeluh harga produk tidak naik tapi komponen harga bahan naik.
Sementara, kata Irma, para buruh juga berfikir tentang saving dan kenaikan kesejahteraan.
“Dalam situasi ekonomi dunia yang ambruk seperti saat ini karena Pendemi Covid-19 memang jadi serba salah. Belanja/ konsumsi masyarakat dimassa pendemi tentu naik, tetapi pembatasan aktivitas juga membuat perusahaan tidak beroperasi maksimal,” tandas Irma Suryani.
Laporan: Muhammad Hafidh