KedaiPena.Com- Anggota Komisi III Fraksi Partai Nasdem DPR RI Eva Yualiana mengajak agar segenap pihak untuk sekali dapat aware terhadap fakta dan fenomena pandemi Covid 19 saat ini
Hal tersebut disampaikan oleh Eva jelang setahun pandemi Covid 19 di Indonesia yang masih berkutat dalam perjuangan menghadapi serangan virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan Tiongkok ini.
“Saya mengajak kita berikhtiar bersama menghadapi pandemi ini. Terlebih, menghadapinya dalam kerangka semangat nasionalisme. Bagaimana pun, saat ini bangsa Indonesia tengah menghadapi “musuh” yang tidak ringan,” kata Eva, Jumat, (5/2/2021).
Eva pun berharap, kedepan kebijakan yang diambil pemerintah betul-betul memberikan rasa keamanan dan kenyamanan untuk masyarakat.
“Dilema antara kesehatan atau ekonomi nasional tidak boleh lagi menjadi pilihan. Keduanya mesti dipertimbangkan secara cermat dan tepat agar berjalan secara damai dan sinergis,” tutur Eva.
Eva mengatakan, pentingnya kebijakan sikap berdamai dan sinergis antara dua komponen pertimbangan tadi, kesehatan dan ekonomi, saat ini benar-benar dan sangat-sangat ditunggu masyarakat Indonesia.
“Satu sisi, kebijakan dan program yang dibuat memang dimaksudkan untuk menekan angka penyebaran covid. Tapi di sisi lain, kebijakan dan program tersebut mesti disertai solusi dan jaring pengaman praktis untuk masyarakat,” tegas Eva.
Eva juga meminta, agar kebijakan dan progam yang dibuat tidak berbenturan dengan kepentingan dan kebutuhan masyarakat untuk tetap hidup aman dan nyaman.
“Sebab, suasana hidup yang relatif tidak aman dan nyaman hanya akan menimbulkan gangguan-gangguan psikis sosial dan personal dari setiap individu masyarakat. Sebab, saat psikis terganggu, kesehatan dan imunitas tubuh yang bakal terserang dan menjadi lemah. Ujung-ujungnya, saat imunitas tubuh lemah, serangan dan paparan virus covid menjadi sangat mudah masuk, bahkan bisa jadi jauh lebih berbahaya daya rusaknya,” imbuh Eva.
Maka, memang sebenarnya dibutuhkan kehati-hatian tingkat tinggi dalam setiap lontaran kebijakan dan program penanganan pandemi covid.
Eva juga menekankan, agar setiap individu masyarakat betul-betul patuh menjalankan kebijakan dan program yang telah diputuskan pemerintah.
“Tidak perlu lagi ada kecurigaan dan kekhawatiran terkait kebijakan dan program yang ada. Sekali lagi, ini semua adalah ikhtiar kita bersama. Yakin dan percayakan penanganan pandemi covid dalam satu kendali yang sama,” papar Eva.
Eva menyarankan, kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) pencegahan penularan virus covid.
“Taati aturan dan kebijakan program yang dikeluarkan pemerintah. Jaga diri, jaga keluarga, jaga lingkungan, dan jaga bangsa kita dengan mematuhi kebijakan dan program penanganan covid yang ada,” kata Eva.
Eva juga mendorong, untuk segera dituntaskannya program vaksinasi covid secara nasional. Segala teknis pendataan, pelaksanaan, dan kemungkinan-kemungkinan kendala yang ada harus segera disusun dan diselesaikan.
“Saya mendorong segenap pihak yang berkompeten dalam hal ini untuk bekerja secara lebih ekstra menjalankan salah satu bentuk ikhtiar nyata menghadapi pandemi covid ini,” timpal Eva.
Eva mengaku optimis, vaksinasi nasional bisa menjadi pintu penyelesaian persoalan pandemi.
“Maka dari itu, saya juga mendorong pihak swasta untuk ikut membantu pemerintah menyiapkan vaksinasi mandiri. Tentu saja melalui prosedur dan koordinasi yang intens dengan Satgas Covid di masing-masing tempatnya berada,” papar Eva.
Terakhir, lanjut Eva, untuk menopang vaksinasi nasional lebih lanjut, dirimya juga mendorong segera diselesaikannya ketentuan-ketentuan terkait jenis vaksin produk anak negeri.
“Bila ketentuan farmasi segera tercapai, keberadaan vaksin dalam negeri pasti akan sangat membantu pemerintah. Baik dari sisi ketersediaan dan pembiayaan vaksin. Tidak perlu lagi mengandalkan vaksin-vaksin produk impor yang dipastikan jauh lebih mahal. Itu pun belum tentu tersedia,” jelas Eva.
Eva mengaku, sama sekali tidak bermaksud menuding lantaran saat ini kini semua sedang berjuang menekan habis kepentingan dan kebutuhan yang bersifat kelompok atau pribadi.
“Karena sekali lagi, ini semua adalah ikhtiar kita bersama. Demi kepentingan dan kebutuhan nasional. Bangsa Indonesia,” pungkas Eva.
Laporan: Muhammad Hafidh