KedaiPena.Com – Sejumlah nama putra dan putri kepala negara dikabarkan akan maju dalam bursa pimpinan kepala daerah pada pilkada serentak tahun 2020 nanti.
Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni Gibran Rakabuming bertarung di Pilkada Soli dan Putri Wapres Ma’ruf Amin, Siti Nur Azizah di Pilkada Tangerang Selatan (Tangsel).
Tidak hanya itu di Tangsel sendiri adapula nama Aldrin Ramadian yang merupakan adik Airin Rachmy Diany, sang pemimpin kota. Hal ini berpotensi menciptakan politik dinasti.
Ketua Umum Organisasi Suara Kreasi Anak Bangsa (SKAB) Dodi Prasetya Azhari menilai bahwa politik dinasti berpotensi untuk memunculkan raja-raja kecil di daerah.
“Politik dinasti dalam praktek demokrasi Indonesia melalui sistem pemilihan kepala daerah sama saja menciptakan ruang bagi munculnya raja-raja kecil yang berkuasa di suatu wilayah tertentu dengan segala kekuasaannya,” ungkap Dodi dalam perbincangan dengan KedaiPena.Com, Minggu, (19/1/2020).
Dodi mengakui bahwa politik dinasti tidak akan pernah hilang dari perpolitikan Indonesia.
Terlebih lagi, kata dia, ditambah dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membatalkan larangan calon kepala daerah berkonflik kepentingan dengan petahana dan ini yang membuat politik dinasti kini tumbuh makin subur.
“Politik sedarah atau dinasti politik meski ditentang tapi sesuai dengan ketentuan undang-undang yang ada di Indonesia, hal tersebut sama sekali tidak dilarang. Semua orang berhak untuk mencalonkan dirinya sebagai kepala daerah, meskipun sedarah,” jelas Dodi.
Lebih lanjut, Dodi menegaskan bahwa masifnya praktik dinasti politik adalah konsekuensi logis dari proses otonomi daerah yang menuntut demokratisasi lokal.
“Dalam konteks ini, pemilihan kepala daerah secara langsung menjadi tolak ukur kemajuan demokrasi suatu negara,” pungkas dia.
Laporan: Sulistyawan