KedaiPena.Com– Direktur Rumah Politik Indonesia (RPI) Fernando Emas berharap Polda Metro Jaya dapat mendalami proses perekrutan sosok bernama Adhi Kismanto (AK) sehingga bisa bekerja di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) atau yang dulunya Kominfo hingga membekingi judi online (judol).
“Polda Metro Jaya harus mendalami proses perekrutan AK menjadi pegawai Kementerian Komdigi yang sebelumnya dinyatakan tidak lolos. Pihak Kepolisian harap mendalami dokumen terkait dengan perekrutan AK,” jelas Fernando, Selasa,(12/11/2024).
Fernando meminta, eks Menkominfo Budi Arie Setiadi untuk tidak lepas tangan dalam kasus ini dengan menyatakan telah menjadi korban pengkhianatan pegawainya di Kominfo atau sekarang berubah menjadi Komdigi. Fernando mengaku tidak percaya dengan alasan Budi Arie Setiadi tersebut.
“Budi Arie tidak bisa lepas tangan dengan mengatakan bahwa menjadi korban pengkhianatan pegawai Kementerian Komdigi yang berinisial T.
Saya tidak percaya alasan yang disampaikan oleh Budi Arie bahwa ia dikhianati oleh T dan AK,” papar Fernando.
Fernando mendandani, sebagai pimpinan tertinggi di Kominfo saat itu seharusnya Budi Arie bertanggungjawab atas apa yang dilakukan oleh bawahannya termasuk ketika membekingi bandar judi online.
“Jangan lepas tangan dengan melempar kesalahan pada sosok T,” papar Fernando.
Fernando pun berharap, Presiden RI Prabowo Subianto dapat menunjukkan keseriusannya untuk menutaskan kasus judi online tanpa tebang pilih. Termasuk, apabila melibatkan menteri atau tim suksesnya pada Pilpres 2024 lalu.
“Kembali saya meminta kepada Presiden Prabowo untuk serius menuntaskan judi online tanpa tebang pilih, termasuk apabila melibatkan menteri atau tim suksesnya pada saat pilpres yang lalu,” pungkas Fernando.
Sebelumnya, eks Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengaku menjadi korban persekongkolan yang dilakukan oleh mantan anak buahnya sendiri. Budi merasa dikhianati oleh T dan AK, yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus judi online.
Budi menceritakan awal mula upaya pemberantasan judi online di ranah digital. Kominfo membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang memadai dan memiliki integritas tinggi di bawah Direktorat Pengendalian Ditjen Aptika.
Namun, kekurangan kuantitas dan kualitas SDM mengharuskan rotasi tugas bagi beberapa pegawai.
Laporan: Muhammad Rafik