KedaiPena.Com – Penyebaran Covid-19 semakin meluas dan sejumlah negara dan kota memutuskan lockdown selama dua minggu sampai satu bulan, seperti Wuhan Cina, Italia, Perancis, Malaysia, Pilipina, dan lain-lain.
Tujuannya untuk memutus rantai penyebarannya. Sedang Indonesia sudah menjadikan sebagai bencana nasional.
Berbagai kegiatan kantor, sekolah, ibadah, perdagangan, perusahaan, pariwisata, dan lainnya diliburkan selama dua pekan.
Namun, perlu juga diperhatikan, benda dan media perantara penyebaran Covid-19 dan virus lain, seperti penggunaan kembali tas belanja pengganti kantong plastik atau ‘reusable shopping bags‘.
Demikian disampaikan Bagong Suyoto
Ketua Koalisi Persampahan Nasional (KPNas) dalam keterangan pers yang diterima redaksi, Kamis (20/3/2020).
“Sehingga ‘reusable shopping bags‘ jadi bumerang di tengah meluasnya pandemic Covid-19 dan virus lain,” kata Dewan Pembina Kolisi Pemantau Plastik Ramah Lingkungan (KPPLI) ini.
Bagong lalu mengutip omongan Walikota Waterville, Nick Isgro, dalam keterangan yang diunggah Centralmaine.com pada 15 Maret 2020.
Isgro melarang penggunaan tas belanja yang dapat digunakan kembali selama wabah coronavirus.
“Alasannya, adalah penggunaan kembali tas belanja mempercepat penyebaran Covid-19 dan virus flu di pusat perbelanjaan,” sambung dia.
Bagong juga mengutip opini di New York Post berjudul “Using tote bags instead of plastic could help spread the coronavirus” (March 14, 2020).
“Kasus Covid-19 merupakan kejadian luar biasa memberi makna baru, bahwa penggunaan kembali tas belanja dapat melangsungkan menyebarkan Covid-19,” kata dia lagi.
Bagong menambahkan, dalam opini lain di The Wall Street Journal (16 Maret 2020), dengan judul “The Plastic Bag Ban Backfire”, penggunaan kembali tas belanja yang terkenal kotor dan dapat menyebarkan virus.
“Para aktivis lingkungan New York menyebut berada pada waktu yang mengerikan sekarang,” Bagong menambahkan.
Sehingga negara harus mengkaji ulang pemakaian ‘reusable shopping bags‘, yang membawa efek pada 1 Maret, waktu yang sama di New York dikonfirmasi pertama kali terjadi kasus corona virus.
“Tujuannya guna melindungi publik, pegawai dan di tempat lain yang masih belum menangguhkan pembatasan tas belanja,” tandas dia.
Laporan: Muhammad Hafidh