KedaiPena.Com- Penggunaan knalpot brong menjadi sorotan di tanah air beberapa waktu terakhir ini. Penggunaan knalpot brong menjadi sorotan setelah pengeroyokan kepada relawan Ganjar Pranowo-Mahfud Md di Boyolali menjadi oleh oknum TNI Kompi Senapan B Yonif 408/Suhbrastha.
Kejadian pengeroyokan itu dipicu suara bising rombongan relawan dengan sepeda motor knalpot brong dan juga memainkan gas di depan markas. Setali tiga uang, bentrokan melibatkan anggota TNI AD dengan rombongan pengiring jenazah juga terjadi di Manado lantaran dipicu knalpot brong.
Menanggapi hal itu, Alumni Lemhanas DPR-RI Inas N Zubir mengajak semua pihak saling menghargai dan tepo seliro atau tenggang rasa. Sikap tersebut, kata Inas, diperlukan di tengah momentum pesta demokrasi tahun 2024.
“Jadi, dalam pemilu ini, mari kita saling menghargai dan saling tepo seliro,” kata Inas, Sabtu,(6/1/2024).
Inas lantas mengingatkan, tindakan dari sekelompok orang yang juga dengan sengaja menggeber-geber mesin motor di depan markas TNI dapat dianggap sebagai prilaku buruk dan mengganggu lingkungan sekitar.
“Tindakan semacam itu bukan saja mengganggu ketenangan umum, tapi juga menyebabkan gangguan pada lingkungan hidup akibat emisi karbon dari knalpot motor,” beber Inas.
Selain mengganggu ketentraman, kata Inas, suara bising mesin motor dengan knalpot brong mengganggu kesehatan fisik dan mental orang lain. Menurut Inas, suara bising yang cukup lama dapat menyebabkan stresor karena paparan konstan terhadap suara bising.
“Karena paparan konstan terhadap suara yang bising bisa meningkatkan produksi hormon stres dalam tubuh, seperti kortisol,” imbuh Inas.
Inas menambahkan, stresor tinggi sering dialami oleh tentara lantaran dihadapkan pada situasi dalam tuganya. Inas menerangkan, kesengajaan mengganggu mental tentara dengan cara menggeber-geber mesin motor turut berimplikasi kepada emosional.
“Sehingga kesengajaan mengganggu mental mereka dengan cara menggeber-geber mesin motor, akan berimplikasi kepada emosional mereka,” tandas Inas.
Laporan: Muhammad Lutfi