KedaiPena.Com – Wakil Komisi VI DPR RI, Bowo Sidik Pangarso mengatakan, tim khusus untuk memonitoring impor beras akan segera dibuat. Bowo mengatakan hal tersebut lantaran polemik impor beras tak kunjung selesai.
“Kami sudah membentuk tim pemantau impor beras dan akan dipastikan apakah betul kelangkaan beras terjadi. Minggu depan, tepatnya Kamis, kami akan turun di tiga provinsi, yakni, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, dan Jawa Timur untuk monitoring beras,” kata dia di Jakarta, Selasa (23/1/2018).
Tidak hanya itu, Ia menjelaskan, selain memonitoring di tiga tempat tersebut, nantinya tim ini akan memantau impor beras yang dilakukan Bulog.
“Buat kami adalah bagaimana harga beras bisa segera turun dan masyarakat bisa membeli murah. Soal impor bila ada penyimpangan data, kami akan membuat tim untuk memonitoring terhadap impor beras ini,” lanjutnya.
Bowo melanjutkan, dari pemantauan tim ini, akan diberikan hasilnya dalam rapat dengar pendapat (RDP) lanjutan dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag). Nantinya akan diketahui, apakah stok beras memang tercukupi atau harus mengimpor beras.
“Tapi bila misalnya harus impor, kami harap impor itu bisa menyebabkan stabilisasi harga. Saya tidak ingin impor yang dilakukan ini merusak harga pasar petani gabah,” bebernya.
Lebih lanjut, Politisi Golkar ini memaparkan, Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita sudah mendapat izin impor dari pemerintah.
“Pak enggar sendiri sudah mendapatkan izin dari pemerintah. Dan Jusuf Kalla, sebagai Wakil Presiden sudah mengatakan untuk impor 500 ribu ton. Harapan kami, bila ada masalah panen, itu bisa di stok di Bulog . Hari ini stok beras Bulog kurang lebih 800 ribu ton, padahal aturannya harus menyetok 1,5 juta ton,” jelasnya.
Laporan: Muhammad Hafidh