KedaiPena.Com – Polarisasi yang terjadi menjelang Pilpres 2019 bertumpu pada dua hal. Pertama nasionalis dan kedua kelompok Islam.
Demikian disampaikan oleh Pengamat Komunikasi Politik Nyarwi Ahmad saat memberikan pandangannya terkait kontestasi pemilihan presiden 2019 nanti.
“Ada dua kecenderungan polarisasi yaitu nasionalis dan kebangsaan di satu sisi dan Islamic populism di sisi yang lain,†ujar dia kepada KedaiPena.Com, Senin, (6/8/2017).
Nyarwi Ahmad juga memprediksi, dalam kondisi tersebut baik kubu Jokowi maupun kubu Prabowo bisa dimungkinkan mendapatkan keuntungan. Namun sebaliknya hal tersebut juga bisa merugikan kedua pasangan itu.
“Jika Jokowi mendapatkan cawapres yang merepresentasikan kepentingan mayoritas pemilih muslim atau mengakomodasi kepentingan mayoritas ulama, Jokowi punya peluang untuk memenangkan pilpres mendatang. Hal yang sama juga bisa dialami oleh Prabowo,†tutur dia.
“Jika kedua kubu tersebut gagal mengelola hal tersebut maka bukan tidak mungkin pilpres 2019 akan berlangsung dua putaran,†pungkas Direktur Presidential Studies DECODE UGM ini.