KedaiPena.Com – Bekas Politikus Golkar Poempida Hidayatulloh mengaku sedih dan prihatin dengan sikap Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (Setnov) yang sempat hilang pada saat KPK melakukan upaya jemput paksa ke kediamannya, Rabu kemarin.
Seperti diketahui, Novanto kembali ditetapkan KPK sebagai tersangka korupsi proyek e-KTP lewat surat perintah penyidikan (sprindik) yang ditandatangani lima pimpinan KPK tertanggal 31 Oktober 2017.
Sprindik tersebut diterbitkan setelah KPK kembali membuka penyelidikan baru pada 5 Oktober 2017. Akan tetapi, Novanto berkali-kali mangkir pemanggilan.
KPK melakukan penjemputan paksa di kediamannya, Jalan Wijaya XIII, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (15/11) malam. Namun, Novanto tiba-tiba menghilang dan hingga kini ditemukan dalam kondisi terbaring di rumah sakit setelah mengalami kecelakaan.
“Saya sebagai orang yang dulu di Golkar sangat sedih dan miris melihat perilaku pemimpin Golkar karena dia seharusnya paham dengan proses hukum yang ada. Harusnya dia dapat menunjukkan kebesarannya sebagai pemimpin partai,” jelas Poempida kepada KedaiPena.Com, di kantornya, ditulis Jumat (17/11).
Poempida menegaskan Novanto seharusnya dapat berjiwa besar dan mengakui kesalahannya jika benar-benar melakukan tindakan korupsi tersebut.
“Saya tidak tahu dengan apa yang ada di benak dan pikirannya. Saya hanya mengimbau sebagai Setnov kalau sudah menjabat sekelas Ketua DPR dan Ketua Umum Partai Golkar, tunjukkan sikap kenegarawan. Hadapin saja,” imbuh Poempida.
Kemudian, Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan ini juga berharap, agar Setnov dapat segera memberikan klarifikasi soal kasusnya tersebut dan tidak bersembunyi serta beralasan terus.
“Mas Nov ini kan pimpinan bangsa kita sebagai Ketua DPR jadi berilah contoh-contoh kepada generasi muda. Apapun situasi dan kondisinya ya hadapi,” tandas Poempida.
Laporan: Muhammad Hafidh