KedaiPena.Com – Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan Poempida Hidayatulloh memenuhi undangan sebagai narasumber dalam Sarasehan Wirausaha Santri & BPJS Ketenagakerjaan.
Acara ini diselenggarakan oleh Pesantren (SMK) Nurudh Dholam, Sukoharjo Pacitan, Jawa Timur.
Hadir di acara ini, Kyai Imam Facrurrozi selaku Ketua Yayasan Wakaf Ponpes Nurudh Dholam, Nursuhud selaku Anggota DPR RI dari Pacitan, Agus Santoso MPd selaku Kepala SMK Nurudh Dholam, Mujiono selaku Kepala Desa Sidomulyo beserta para kyai pimpinan ponpes tersebut.
Dalam acara ini, Poempida, didaulat untuk bicara soal Tantangan Kewirausahaan di Era Disrupsi Revolusi Industri 4.0.
Di hadapan sekitar 250-an orang peserta sarasehan, Poempida menyampaikan dinamika bisnis beririgan dengan kemajuan teknologi. Pergerakan digital, teknologi digital, data dan sistem informasi bisa mendorong bahkan bisa membuka peluang usaha baru.
“Teknologi digital saat ini berevolusi dengan cepat, semakin cerdas, cepat, mudah dioperasikan, mudah dijangkau dan semakin menarik,” kata Poempida ditulis Selasa (26/2/2018).
Ketua Umum Organisasi Kesejahteraan Rakyat (Orkestra) ini melanjutkan, akibat pergerakan digital ini menimbulkan disrupsi pada bidang kehidupan manusia. Gerakan manusia dengan mudah teridentifikasi, dianalisa, didokumentasi bahkan diproses dalam berbagai bentuk melalui kecerdasan buatan.
“Dampaknya terhadap usaha bisa berkembang lebih mudah dan cepat serta tercipta usaha baru di berbagai bidang. Pada saat yang bersamaan kecerdasan buatan, lambat laun bisa juga melibas usaha yang masih mengandalkan pola-pola konvensional. Kecerdasan buatan semakin tidak melibatkan manusia,” tambah Poem, sapaannya.
Ke depan akan ada tantangan yang perlu diatasi. Era ekonomi baru akan terbentuk, diperlukan orang-orang yang cerdas agar bisa berhasil dan akan tercipta universal basic income.
“Pemerintah perlu menyiapkan aturan dan regulasi untuk menata ini,” pungkas Poempida.
Laporan: Ranny Supusepa