KedaiPena.Com – Pemilihan presiden akan berlangsung bulan April nanti. Namun demikian, jelang dua bulan berlangsung pesta demokrasi para pasangan capres-cawapres tidak memaksimalkan narasi-narasi soal program kerja dan gagasan jika terpilih nanti.
Para pasangan capres-cawapres beserta tim sukses terjebak oleh sebuah situasi yang bisa disebut drama. Hal-hal yang tidak substansial bahkan cenderung hoax menjadi tajuk utama pemberitaan di laman media massa dan disajikan kepada masyarakat luas.
Ketua Umum Organisasi Kesejahteraan Rakyat (Orkestra) Poempida Hidayatullah menilai bahwa situasi ini sangat berbahaya khususnya konteks berbangsa dan bernegara. Sebab, masyarakat dibuat jauh untuk mengenal pemikiran-pemikiran dari pasangan capres dan cawapres.
“Dalam konteks berbangsa dan benegara ini berbahaya. Bagaimana kita mau mendapatkan pemimpin berkualitas yang dilihat dari pemikiran-pemikirannya,” ujar Poempida dalam sebuah diskusi ‘Poempida Corner’ di Kopi Politik, Jakarta Selatan, Kamis malam (14/2/2019).
Poempida melihat minimnya gagasan hingga pemikiran para capres-cawapres pada pilpres lantaran semua berbasis elektabilitas. Masyarakat pun dibuat nyaman dengan isu-isu yang tidak penting.
“Demokrasi harusnya jadi ajang menaikkan kualitas permainan bukan malah menurunkan kualitas,” sindir Poempida.
Poempida mengungkapkan bahwa dirinya sangat ingin melihat cara pasangan capres- cawapres dalam menyelesaikan sejumlah permasalahan bangsa saat ini.
“Dalam konteks pilpres ini saya ingin tahu bagaimana cara mengentaskan kemiskinan. Lalu juga bagaimana membuat program pendidikan yang bisa mengubah nasib orang,” kata Poempida.
“Kalau konteks yang hanya dimainkan anggaran, KPK juga anggarannya ditambah lebih besar tapi korupsi juga masih marak,” tandas Poempida.
Laporan: Muhammad Hafidh